Tutorial Menggambar Vektor Dengan Gravit Designer

    Vektor adalah hasil karya grafis (gambar) digital yang terdiri dari titik dan garis dengan posisi tertentu yang terkoneksi satu sama lain sehingga saat diperbesar pada monitor yang resolusinya rendah masih terlihat jelas. Ukuran file yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan gambar bitmap sehingga tidak banyak memakan storage komputer atau media penyimpanan lainnya. 


    Berikut aku share tutorialnya menggambar vektor dari sebuah foto di Gravit Designer. Gravit Designer adalah salah satu aplikasi versi gratis dari Adobe Illustrator. Kamu gak perlu install aplikasinya karena merupakan cloud based app. Silakan tonton di youtub channel aku klik di sini. Semoga bermanfaat :)



Cara Sederhana Mengalihkan Diri Dari Gadget

    Pekerjaanku yang mengharuskanku berinteraksi menggunakan gadget membuatku menjadi sangat bergantung pada gadget. Apalagi semenjak diberlakukannya WFH (Work From Home) karena pandemi covid19, dalam 24 jam setelah Aku hitung rata-rata Aku menghabiskan waktuku di depan gadget kurang lebih 12 jam. Selain karena pekerjaan, kegiatan lain yang aku lakukan juga menyertakan gadget di dalamnya seperti menulis, membuat konten video atau menggambar digital. Waduh, nambah berapa nih nanti minusnya. Wkwkkwk. 

    Bangun tidur lihat gadget, mau tidur cek gadget dulu paling nggak balesin chat yang belum terbalas. Hidupku terasa monoton sekali dengan aktvitas kegiatan yang aku jalani. Akhirnya, dua minggu kemarin Aku memutuskan untuk mengurangi intensitas kegiatanku dalam menggunakan gadget. Aku membatasi waktuku dalam menggunakan gadget supaya gak sebentar-sebentar lihat gadget.  Habit melihat gadget sudah seperti refleks saja bahkan di hari weekend pun begitu.

Berikut beberapa kegiatan yang menurutku bisa mengalihkan diri dari gadget :

1. Membaca Buku Fiksi

    Sebenernya Aku tuh kurang suka buku fiksi. Anaknya realistis. Wkwkwk. Bisa dihitung jari buku fiksi yang aku baca dan koleksi. Dari sekian banyak jenis buku fiksi aku lebih suka baca novel dengan diksi yang ringan, humoris dan dengan karakter tokoh yang memiliki profesi tertentu. Seru aja dapet insight baru tentang profesi lain. Selama ini novel yang beredar didominasi genre romance karena ini yang paling banyak laku di pasaran. Wkwk. Paling konfliknya seputar cinta segitiga, bad boy menyukai good girl atau sebaliknya atau orang ketiga dengan ending yang klise dan bisa ditebak.

    Ketika ingin membeli novel, Aku gak pernah sih melihat siapa penulisnya karena aku juga gak ada penulis favorit. Aku pasti membaca sinopsis di belakang cover bukunya atau mencari resensi novelnya terlebih dahulu. Jika menurut aku alurnya menarik, profesi tokohnya gak biasa dan bahasanya ringan, baru aku membelinya dan membacanya. Itu bisa membuatku betah berlama-lama membacanya sampai habis karena penasaran dengan ceritanya. Hehe.

    Aku kurang suka novel yang bahasanya berat dan harus mikir. Wkwkkwk. Ketika membaca novel, Aku mengimajinasikan tokoh dan alur ceritanya. Jadi, males aja kalau mau berimajinasi harus mikir dulu. Ini sih emang males mikir. Wkwk. 

    Ternyata dengan membaca novel fiksi jadi menyegarkan pikiranku kembali dan malah bisa jadi bahan tulisanku nih. Hehe. 

2. Berolahraga Outdoor

    Ketika weekend Aku berusaha melakukan olahraga outdoor dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Menghirup udara segar di pagi hari, terkena sinar matahari, merasakan angin semilir dan melihat pepohonan membuat tubuh dan pikiran segar kembali. Olahraga outdoor yang bisa dicoba misalnya joging, jalan kaki, bersepeda, inlineskate, panahan, tenis, golf, berkuda, dll.

    Ketika ingin melakukan olahraga outdoor, persiapkan peralatannya dari semalam ya mulai dari baju dan sepatu yang akan digunakan, alat-alat olahraga, bahkan kalau perlu isi botol minumnya sekalian supaya pagi-paginya gak mager dan malah scroll sosmed di atas tempat tidur. Hehe. Kalian bisa juga mengajak anggota keluarga supaya tambah semangat.

3. Mempelajari Hal Baru

    Mempelajari hal baru ini tergantung minat kalian kemana sih. Bisa dengan mencoba becocok tanam di taman atau kebun, kursus menjahit, menggambar atau melukis manual, membuat hand lettering, mewarnai buku gambar for adult, menulis, mencoba resep masakan, membuat kue, membuat hand craft, fotografi dan lain-lain. Siapa tau dengan mempelajari hal baru bisa membuka bisnis sampingan juga kan. Hehe.

4. Mengisi TTS

    Aku iseng membeli buku TTS dan mengisinya. Ternyata lumayan lho menambah pengetahuan dan bisa mengalihkan diriku dari mengecek gadget. Hehe.

5. Grocery shopping

    Aku lebih suka berbelanja kebutuhan makanan secara langsung dibandingkan online. Suka aja lihat produk-produk berjejer di rak-rak, melihat kemasan dan bentuk makanan yang unik-unik, mendorong troli ke sana kemari. Menurutku ini salah satu bentuk refreshing juga supaya gak inget gadget.

6.  Berinteraksi Dengan Anggota Keluarga

    Seberapa sering kita berinteraksi langsung dengan anggota keluarga dibandingkan dengan daftar kontak yang ada di smartphone kita? Kita bisa bercerita, bertukar pikiran atau melakukan kegitan bersama dengan anggota keluarga untuk mengalihkan pikiran kita dari gadget. Misalnya dengan bermain ular tangga, monopoli, piknik di halaman belakang, berkebun atau memasak bersama. Usahakan ketika sedang bersama tidak sambil memegang gadget

7. Memelihara hewan

    Jika kalian suka hewan dan orang yang telaten, mungkin kalian bisa mencoba memelihara hewan dan mengajaknya bermain. Misalnya ikan hias, kelinci atau kucing. Tingkah mereka yang lucu-lucu bisa meningkatkan hormon kebahagiaan juga lho.

    Mungkin segitu aja cara sederhana mengalihkan diri dari gadget. Ada ide lain aktivitas yang tidak menggunakan gadget? Semoga bermanfaat ya.

Pengalaman Telinga Berjamur (Otomikosis)

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sebenernya ini tulisan lama di blog aku. Tapi karena blog itu sudah aku hapus, jadi aku repost di sini ya. Kali ini aku mau sharing pengalaman aku terkena telinga berjamur. Dalam Bahasa medisnya otomikosis. Apakah kalian ada yang pernah dengar? Atau pernah mengalami? Atau sedang mengalami? Menurut aku ini hal yang penting banget buat di-sharing karena aku jarang banget menemukan info pengalaman orang lain pas terkena penyakit ini ketika berselancar di internet dan gimana sih pengobatan yang tepat ketika terkena penyakit ini.

    Jadi pertama kejadiannya itu tanggal 27 september 2020 telinga aku yang sebelah kiri terasa gatal. Ya karena ku pikir gatal biasa kan ya telinga suka gatal. Aku diemin aja. Lalu besoknya pas malem kupingku makin gatal dan agak panas dan nyeri gitu lho. Kaya terasa bengkak. Tragus (anak telinga) dipencet kaku dan kupingku terasa budeg sebelah. Kayak ada sesuatu yang nutup di dalam. Yaudah aku penasaran dong ada apa di dalam. Lalu ku korek lah dengan cotton bud. Pas aku korek ada cairan warna kuning muda gitu di cotton bud-nya dan pas aku korek agak dalam ada bintik2 hitam di cotton bud-nya. Tapi aku gak simpan fotonya nih. Maaf ya. Bintik-bintik hitam itu gak biasa dong. Besoknya aku putuskan buat ke Dokter THT.

    Besoknya tanggal 29 september 2020 karena masih pandemi covid19 nih aku maju mundur mau ke RS. Ini telingaku udah budeg sebelah. pagi-pagi aku putuskan buat install salah satu aplikasi konsultasi sama dokter sekitar jam 6 pagi. Dokter wawancara gejala-gejala yang aku alami kan dan Dokter tersebut menyimpulkan bahwa ada kotoran telinga tersumbat yang mengeras di dalam dan dia meresepkan tetes telinga supaya mudah melunakan si kotoran telinga itu. Dalam Bahasa medis kotoran telinga ini disebut serumen. Tapi aku gak percaya diagnosisnya gitu aja karena kan hanya melalui wawancara chat aja. Dia tidak memeriksa langsung ke dalam telingaku. Yasudah tetap aku putuskan ke RS akhirnya.

    Aku pergi jam 7 pagi dari rumah sendiri naik motor ke salah satu Rumah Sakit di Depok. Wkwkwk. Udah telinga budeg sebelah naik motor lagi berasa terganggu banget keseimbangannya. Begitu sampai di Rumah sakit pertama ini, ternyata untuk cek ke Poliklinik Spesialis cuma ada hari Senin, Rabu dan Jumat. Sedangkan aku ke sana hari selasa. Mana parkirannya jauh. Wkwkk. Yasudah aku putuskan ganti Rumah Sakit. Di rumah sakit kedua ini ternyata Dokter THT nya baru ada jam 12 siang. Oke, berarti belum jodoh, akhirnya aku memutuskan buat ke Rumah Sakit ketiga, di Rumah sakit ketiga ini ternyata Dokter THT paginya sedang cuti. Harus menunggu Dokter THT jadwal sore. Ya Allah, kupingku udah makin budeg ini. Yasudah aku putuskan untuk pergi ke RS yang keempat. Di RS keempat aku sampe jam 10 pagi, Alhamdulillah ada Dokter THT. Begitu mau masuk aku disuruh ganti masker medis kalo mau periksa sedangkan masker yang aku gunakan adalah masker kain dan mereka gak menyediakan masker medis buat aku beli dong. Jadi aku harus keluar Rumah Sakit dan mencari apotek untuk membeli masker medis. Masker medis satunya seharga 3000. Tadinya aku mau beli sekotak. Ternyata 150 rb. Yaudah jadinya 2 aja. Setelah ganti masker medis, aku kembali ke Rumah sakit keempat tadi lagi. Setelah cek suhu aku ke lantai 4 untuk pendaftaran karena aku sebelumnya belum pernah berobat di Rumah Sakit keempat ini. Setelah pendaftaran selesai, aku diminta untuk tensi dan timbang berat badan, lalu aku diminta menunggu panggilan. Rumah sakit keempat ini lumayan nyaman untuk menunggu.

    Sekitar 30 menit menunggu, aku dipersilakan masuk ke dalam ruang Dokternya. Dokternya pake APD lengkap beserta asistennya seperti astronot yang siap ke bulan jadi aku tidak bisa melihat rupanya kayak apa. Setelah aku menceritakan keluhan telingaku, Dokter kemudian menyuruh aku duduk di sebuah kursi untuk diperiksa. Dia memasukan alat otoskopi (ada kamera di ujungnya) ke telinga kiriku dan di dalam telingaku ada cairan kuning muda kental seperti susu kental manis. Akhirnya Dokternya menyedot cairan itu dari telingaku dua kali. Alhamdulillah bisa mendengar lagi kuping kiri. Dokter ini mendiagnosis bahwa ada bisul di dalam telingaku yang pecah lalu ada cairan itu. Tapi aku masih merasa agak aneh dengan telinga ini. Dokternya rempong sekali dengan APD nya. Dia menuliskan resep obat untuk ditebus dan memintaku meminumnya dan memberikan kartu namanya padaku jika masih ada keluhan. Di situ ada nomer HP yang bisa aku hubungi. Yasudah setelah menebus obat aku pulang. Biaya ke THT di RS keempat ini sekitar 400 ribu sudah dengan obat.

    Dokter itu memberikan resep satu obat lalu aku diminta minum obatnya 3 kali sehari. Aku meminumnya saja. Lalu semakin hari telingaku terasa penuh lagi. Seperti ada cairan kuning kental itu lagi yang membuat telingaku budeg. 3 hari tak kunjung membaik, tepat hari jumat, 2 oktober 2020 aku chat Dokternya dan mengatakan telingaku belum membaik dan aku bertanya, apakah aku harus menghabiskan obat yang Dia berikan dulu baru aku kontrol ke Rumah Sakit keempat itu lagi? Dia mengatakan aku harus menghabiskan obat itu dulu kalo aku tidak tahan maka aku dipersilakan untuk ke Dokter THT lainnya. Padahal Dokter itu ada jadwal praktek pada hari itu. Sudahlah, aku coret nama Dokter THT di rumah sakit keempat itu dari daftar Dokter versi baik menurutku. Padahal cuma ada satu Dokter terbaik dalam list menurut versiku dan itu Dokter Mata.

    Pada hari jumat itu juga aku memutuskan pindah Dokter dan pindah Rumah Sakit. Aku cek jadwalnya ketika browsing ada Dokter THT yang praktek dari jam 11-14 di Rumah Sakit kelima yang akan ku kunjungi. Hal ini untuk mengantisipasi kejadian seperti sebelumnya sudah datang ke Rumah Sakit tetapi Dokter THT nya sedang tidak standby. Aku baru jalan jam setengah satu setelah selesai salat. Habis waktunya tanggung banget kan. Jadi aku putuskan salat di rumah dulu. Rumah sakit kelima ini tidak jauh dari rumah sekitar 15 menit. Begitu sampai di RS kelima ini suster di meja masuk memeriksa suhuku dan menuliskan keperluanku di selembar kertas formulir lalu aku harus daftar dulu. Di Rumah Sakit ini pendftaran mandiri menggunakan komputer. Ada 4 komputer yang tersedia di sana. Semua sistem sudah terintegrasi dari mulai pendaftaran hingga pembayaran. Ketika aku mendaftar sudah memasukan semua data, ternyata komputernya error pemirsah. Lalu aku harus mengulang lagi. Cukup memakan waktu pendaftaran ini ya hingga 15 menit aku habiskan. Lalu setelah mendaftar, aku harus cek suhu dan berat badan kepada suster yang berjaga di meja untuk mendapatkan nomer antrian ke Dokter THT. Saat itu waktu menunjukan pukul 13.00 wib dan suster-suster itu mengatakan bahwa poli spesialis sudah tutup. Baru bisa buka sore lagi. Lalu aku dimasukan nomer antrian pertama untuk jam sore yang baru buka jam 16.00 wib. Di websitenya dibilangnya sampe jam 14 sungguh tidak konsisten. Aku nekat saja menaruh nomer antrian itu di depan pintu Dokter spesialis itu. Setelah aku menaruhnya, tidak lama suster di dalam ruangan Dokter Spesialis THT itu membuka pintu dan mengambil kertas antrianku lalu memanggilku. Alhamdulillah, aku dipermudah. Lalu aku masuk dan aku kembali menceritakan keluhanku. Lagi-lagi aku terpukau dengan kecanggihan Rumah Sakit ini, Dokternya mengetik di komputer semua keluhanku, tidak ditulis tangan seperti rumah sakit pada umumnya. Lalu aku diperiksa Dokter spesialis THT itu. Lagi-lagi menggunakan APD aku tidak bisa melihat bagaimana rupa orang yang akan memeriksa aku ini. Tapi usianya sudah sekitar 60 tahunan. Dokter di rumah sakit yang keempat sebelumnya sekitar 42 tahunan. Dokter THT di rumah sakit kelima ini lebih pengalaman dong pikirku. Setelah Dokter memasukan alat otoskopi ke dalam telingaku, dia mendiagnosis bahwa di telingaku terdapat kolaborasi antara jamur dan bakteri. Hitam-hitam gitu kepala jamurnya dan ada cairan kental kuning muda itu. Lalu Dokter membersihakan telingaku. Dokter membersihakan telingaku dengan larutan hidrogen peroksida (untuk melunakan kotoran) lalu menghisap jamurnya (seperti vacum cleaner menghisap debu aja ini rasanya. Tapi ditelinga). Lalu kupingku dimasukan dengan cairan yang aku gak tau namanya apa ya. Warnanya seperti betadine dan dimasukan ke dalam jarum suntik besar. Tapi diujungnya bukan jarum tapi lubang kecil untuk mendorong air itu ke dalam kupingku lalu semua kotoran itu keluar. Setelah itu dokter mengoleskan alcohol di kapas yang dibentuk bulat di besi menyerupai cotton bud untuk mengeringkan telingaku. Setelah itu Dokter menguret kulit telingaku katanya sih biar akar-akar jamur yang ada di kulit ikut terangkat. Lalu tahap terakhir telingaku dioleskan salep oleh Dokternya. Dokter di rumah sakit kelima ini tidak memberiku obat minum atau tetes. Dia bilang treatment telinga berjamur tidak ada obat minum atau tetes jadi harus treatment seperti itu terus hingga telingaku benar-benar bersih. Tidak menggunakan obat tetes karena takut telingaku lembab nanti jamurnya makin tumbuh subur dan Dokter bilang telingaku jangan terkena air sama sekali. Aku diminta kontrol lagi besoknya hari sabtu. Yasudahlah aku percaya saja. Setelah itu aku membayar ke kasir dan habis 500 rb an untuk penangan tadi.


Jamur pada telinga berwarna hitam yang dilingkarin merah

    Besoknya aku datang dan kontrol lagi lalu Dokternya treatment aku cara yang sama seperti kemarin. Hari-hari berikutnya aku terus kontrol. Jadi seminggu aku kontrol 2-3 kali tergantung saran Dokternya. Wudhu cuma sebelah telinga untuk menghidari air. Keramas harus diakalin supaya gak kena air. Aku takut jika aku tidak bisa mendengar normal lagi dan harus bergantung kepada Dokter. Hingga akhir Oktober aku sudah kontrol 13 kali di Rumah sakit kelima itu. Ini adalah rekor buatku berurusan dengan Rumah sakit sampai sebulanan. Alhamdulillah kalopun sakit aku bisa sembuh dengan obat warung. Aku sebenarnya sudah ingin ganti Dokter dan Rumah sakit lagi pada kontrol ke enam kali.  Aku sudah berselancar di internet lagi. Tapi Ibuku bilang aku harus sabar dan ditelatenin saja berobat dengan Dokter itu Di Rumah Sakit itu. Btw, Rumah sakit kelima ini adalah Rumah Sakit yang bagus di Depok. 

 Jamur basah yang menutupi telinga

    Ketika kontrol yang ke 14 kali. Telinga kiriku bener-bener budeg sebelah lagi dan pertumbuhan si jamur terasa makin cepat. Cairan kuning muda kental itu sudah memenuhi telingaku hingga ingin menutup liang telingaku. Dokter segera membersihkan telingaku dengan treatment seperti biasanya. Dokternya pun terlihat bingung kenapa jamurku terus tumbuh dan telingaku lembab. Dia mengatakan agar berhati-hati ketika keramas. Tapi aku udah gak keramas dua minggu. Bagaimana telingaku bisa masih basah terkena air padahal aku sama sekali gak keramas selama dua minggu dan tiap mandi aku selalu hati-hati. Kali ini dia meresepkan aku obat minum antibiotik. Kenapa gak dari awal dia kasih obat minum kalo ujung-ujungnya sudah hari ke 14 kontrol dia memberikan obat minum dan obat antibiotik ini harganya mahal sekali 300 rb an dan satu lagi gak tau obat apaan 55 rb an. Ini rekor aku ke Rumah Sakit selama treatment menghabiskan uang 900 rb. Siang dan malam aku minum obat mahal itu berharap semoga membaik. Baru siang dibersihkan dokter cairan yg ada jamur dalam telingaku itu. Malamnya telingaku sudah mengeluarkan cairan itu lagi. Cepat sekali. Aku baru kontrol ke Dokter 2 hari setelah itu telingaku sudah ada jamurnya lagi. Ya Allah. Dokter itu melakukan treatment yang sama. Setelah itu dia meresepkan obat tetes otilon. Dia tidak menjelaskan sama sekali kepadaku fungsi obat itu untuk apa. Tapi tetap aku tebus obat itu dan aku cari info dengan berselancar di internet. Padahal di awal pemeriksaan aku dengan Dokter itu tidak perlu menggunakan obat tetes karena takut makin lembab lalu telingaku makin berjamur. Lalu sekarang Dia meresepkan aku obat tetes? Dia sedang bercanda apa gimana? Ini manusia yang Dia periksa bukan katak percobaan.

 Kondisi telinga setelah jamurnya dibersihkan menjadi merah

    Setelah pulang aku bilang dengan tegas sama ibuku bahwa aku mau pindah Dokter dan Rumah Sakit. Sudah 15 kali aku ke Dokter THT di Rumah Sakit yang menurut pandangan orang-orang rumah sakit bagus di Kota Depok. Omongannya yang tidak konsisten membuat aku meragukan kapabilitasnya. Akhirnya aku berselancar menggunakan internet lagi. Aku menemukan sebuah nama Profesor yang sudah sangat dikenal kapabilitasnya di dunia THT. Bahkan artis pun ada yang berobat ke sana. Aku mencari-cari info dimana Profesor itu membuka praktek. Lalu aku bookmark.

    Setelah itu Allah memberi pentunjuk dengan tiba-tiba aku teringat akan temanku yang pernah cerita adiknya pernah operasi telinga. Aku chat Dia dan kutanyakan siapa Dokternya, bagaimana kondisi adiknya sekarang, apakah masih kontrol atau tidak. Ternyata nama Dokter yang mengoperasi Adiknya itu sama dengan nama Profesor yang aku cari namanya di internet. Setelah itu aku menghubungi rumah sakit keenam tempat Prof itu praktek, untuk booking konsultasi dengan Prof itu harus menelpon pada hari yang sama. Pendaftaran dimulai jam 7 pagi  Sudah seperti ikutan kuis saja. Petugas resepsionis itu mengatakan Prof itu akan cuti selama 7 hari ke depan. Jadi kesempatan bertemu dengan Prof itu hanya tinggal besok Akhirnya aku meminta tolong sepupuku untuk bantu aku menelepon ke rumah sakit itu. Aku harus bisa bertemu dengannya. Alhamdulillah Allah mudahkan. Aku mendapat nomer antrian ke 10 sehingga estimasi bertemu Prof itu pada jam 17.30 wib. 

    Pada hari kamis tanggal 5 november 2020 aku berangkat jam 14 dari Rumah. Lokasi Rumah Sakitnya ada di Salemba, Jakarta Pusat. Cuaca sedang tidak menentu dan telingaku ini tidak boleh terkena air. Yasudah aku berangkat dengan menggunakan mobil dari Depok diantar oleh sepupuku. Perjalanan kurang lebih 1 jam 15 menit. Sampai dilokasi jam 15.30 wib. Lalu kami ke pendaftaran. Pendaftarannya pun masih manual menggunakan kertas tidak canggih menggunakan komputer seperti rumah sakit kelima. Setelah itu kami salat ashar terlebih dahulu di mushola. Lalu kembali menunggu di lobi rumah Sakit. Rumah Sakit ini tidak besar dan sepi. Lebih mirip klinik malah. Tapi Prof canggih itu praktek di sini. Namaku dipanggil tepat pukul 17.30 wib tepat sesuai estimasi. Profesor yang kutemui kuperkirakan usia 70 tahunan. Beliau masih sehat dan bugar. Dia tidak memakai APD ketat seperti dua Dokter yg memeriksaku. Tpi masker yang digunakanannya terlihat canggih. Setelah aku menceritakan keluhanku dan diagnosis Dokter sebelumnya Prof lalu memeriksa teligaku. Pengobatan yang diberikannya berbeda. Dia memasukan tampon (sejenis kain kasa) yang telah ditetesi obat-obatan ke dalam telingaku. Lalu aku diminta untuk kontrol lagi pada hari senin tanggal 9 November untuk diganti tamponnya dengan Dokter asistennya di Rumah Sakit itu juga karena Beliau mau cuti. Dan dia memberiku obat tetes racikan Rumah Sakit itu dengan kandungan acetid acid 25% 2 cc plus alcohol 96% 23 cc. Obat ini boleh diteteskan 3 hari setelah aku ganti tampon dengan Dokter asisten Prof ini yaitu setelah hari kamis. Sungguh menjadi Dokter itu harus mengerti kimia juga gaes. Wkwkwk.

    Rasanya menggunakan tampon dalam telinga pertama kali pendengaran berkurang. Besoknya telingaku terasa mengeluarkan cairan lagi. Tapi terserap oleh tampon dan tampon akan kering karena udara dari luar telinga lalu ketika cairan keluar diserap lagi oleh tampon begitu terus sampe kontrol berikutnya. Aku merasa lebih baik. Setelah aku pikir, metodenya masuk akal, supaya telingaku tidak lembab makanya diberi tampon untuk menyerap cairan di dalam dan udara yang masuk dari luar tidak membuat telingaku makin lembab.

    Senin, 9 november 2020 aku kembali ke Rumah Sakit di Salemba, Jakarta itu dan bertemu dengan Dokter asisten Prof itu. Dokternya perempuan. Cantik sekali walaupun mukanya tertutup masker dan sangat ramah. Dia sabar dan mau menjawab pertanyaan yang aku ajukan sebodoh apapun. Wkwkkw. Dokter itu lalu mengganti tamponku dengan yang baru. Setelah obat-obatan ditetesin di tampon itu, Beliau memasukannya ke dalam telingaku. Dia bilang tampon sebelumnya ada darah, berarti telingaku luka. Ya gimana gak luka, di Dokter sebelumnya telingaku dikuret tiap 2 hari sekali. Rasanya tampon yang beliau pasang ini lebih tipis dari yang dimasukan prof. Mungkin karena cairan dalam telingaku sudah berkurang. Jenis jamur yang tinggal ditelingaku ini jamur basah. Makanya adanya cairan kuning muda kental itu. Begitu aku tanya kenapa telinga manusia bisa berjamur? Intinya karena PH dalam telinga berubah dan menjadi lembab. Sebab telinga kita lembab hanya kita yang bisa menjawabnya. Bisa karena setelah berenang, air terjebak dalam telinga sehingga membuat lembab atau setelah keramas, langsung menggunakan kerudung, menggunakan helm yang lembab, sering mengorek telinga sehingga telinga terlalu bersih tidak ada serumen yang melindungi telinga dari jamur dan bakteri, dll. Setelah aku intropeksi diri, setiap habis kermas, aku biasa membersihkan telinga dengan cotton bud. Lalu setelah itu video call menggunakan headset sehingga kulit telinga yang sensitif tergores. Mungkin karena itu lah telingaku lembab dan tumbuh jamur. Kata Dokter telinga itu bisa membersihkan kotorannya sendiri. Jika menggunakan cotton bud malah akan mendorong kotoran makin ke dalam. Kotoran akan keluar dengan sendirinya dengan gerakan mengunyah, mengobrol atau tertawa dari pergerakan rahang kita. MasyaAllah. Jika kotoran telinga sudah sampai diujung lubang telinga, maka tinggal dilap saja menggunakan tisu. Tidak dikorek. Tapi ketika aku baca-baca lagi serumen manusia itu berbeda-beda. Ada yang tipe basah dan tipe kering. Kalo kering bisa mengeras di dalam jika tidak dibersihkan. Jadi gimana dong membersihkan telinga yang baik dan benar? Kunjungi THT tiap 6 bulan sekali buat cek. Hehe. Ya rezeki yang dititipkan Allah pada kita juga ada hak orang lain kan. 

    Kunjungan ketiga ke Dokter asisten Prof itu telingaku alhamdulillah sudah dinyatakan sembuh dan tidak perlu kontrol lagi. Aku merasa tidak gatal lagi dan aku bisa mendengar normal. Dokter asisten prof itu tidak menyuruhku menggunakan obat tetes yang dari Prof. Mungkin karena pemerikasaan pertama telingaku lembab sekali makanya diresepkan obat itu sama Prof. Aku bersyukur sekali. Setiap penyakit itu pasti ada obatnya. Jadi jangan berputus asa. Memang perjalan berobat aku ini berliku sekali. Allah mau aku belajar sabar. Mungkin kalo langsung Allah temukan dengan Prof itu aku tidak akan belajar sabar dan ikhlas. Aku pun jadi bertemu dengan orang-orang yang sakit di Rumah Sakit, berbincang dengan mereka. MasyaAllah, betapa nikmat sehat itu tiada duanya. Mensyukuri fisik kita, bisa mendengar, melihat, berbicara, merasakan nikmatnya rasa makanan, bernafas dengan gratis, berjalan dengan normal. Allahu Akbar.

    Hal yang aku rasakan berobat di Rumah Sakit ini Dokternya tulus ingin membantu. Selama ini di pikiran aku sudah melekat bahwa Rumah Sakit adalah lahan bisnis. Apa-apa harus operasi demi mendapatkan uang pasien. Padahal keadaan pasien pun tidak memungkinkan untuk operasi. Ini pengalaman waktu Almarhum ayahku dulu. Bagimana jika ada pasien yang tidak mampu dengan penyakit berat. Di rumah belum tentu bisa makan. Lapar ditahan-tahan. Tapi untuk menebus obat atau biaya Rumah Sakit sampe rela berhutang ke sana ke sini berharap agar orang yang disayanginya bisa sehat kembali. Aku tahu biaya belajar sebagai Dokter mahal. Kuliahnya lama. Pelajarannya sulit. Tapi Aku berharap orang-orang yang berprofesi sebagai Dokter tidak memperkaya dirinya dengan mengorbankan keselamatan pasien. Jika itu terjadi pada keluarga mereka bagaimana rasanya. 

    Hal yang ingin aku sampaikan lagi adalah Allah kasih penyakit atau ujian itu bukan berarti Allah gak sayang sama kita. Justru karena Allah sayang. Dia ingin kita semakin mengenalnya. Lebih lama berduaan degannya. Mengadahkan tangan kepadanya. Berdoa memohon ampun dan bertaubat atas dosa-dosa kita. Jika pada saat sehat tidak bisa membuat kita lebih taat padanya. Dengan dalam keadaan sakitlah kita selalu menyebutNya. Ketika sakit insyaAllah dosa-dosa kita berguguran sehingga ketika bertemu Allah lagi, kita ringan hisabnya. Bukankah jika kita mencintai harus membuktikannya? Allah ingin menguji cinta kita kepadaNya. Bersabar dan bersyukur. Demikian sharing dari aku. Semoga tulisan ini bermanfaat ya. Dan semoga yang sedang sakit, Allah izinkan angkat penyakitnya dan sehat seperti sedia kala. Aaamiin

Kartu Kredit Gaib

    Aku akan sharing kejadian yang aku alami sekitar 5 talun lalu ketika aku tiba-tiba dikirimkan CC (Credit Card) atau kartu kredit dari salah satu Bank padahal aku tidak pernah mengajukan permohonan penerbitan kartu kredit. Kok bisa?

    Kejadian ini bermula ketika Aku sampai di tempat dimana Aku bekerja kemudian salah satu rekan kerjaku menghampiriku dan mengatakan bahwa kemarin sore disaat Aku sedang meeting keluar dan tidak kembali ke kantor ada titipan dari kurir dan dia menyerahkan dua buah amplop. Ketika aku melihat kedua amplop itu aku terkejut karena kedua amplop itu merupakan amplop kartu kredit dari satu Bank yang sama bertuliskan namaku dan di alamatkan ke tempat kerjaku. Kemudian Aku bilang pada rekan kerjaku bahwa Aku sama sekali tidak pernah mengajukan kartu kredit melalui media apapun ke Bank yang tertera di amplop itu. Dua sekaligus pula yang datang. Berniat untuk punya CC aja nggak ada sama sekali terpikirkan dalam hidupku.

    Aku biarkan kedua amplop itu di atas mejaku tanpa Aku buka sama sekali. Dua-duanya masih dalam keadaan tertutup rapat dan rapih sama seperti saat pertama kali Aku menerimanya. Siang hari Aku berniat untuk mendatangai Bank yang tertera di amplop tersebut dan Aku akan meminta klarifikasi. 

    Setelah beberapa urusan pekerjaan selesai dan makan siang, Aku menghampiri Bank yang mengirimkan aku dua amplop CC itu sekaligus. Aku mencari cabang yang terdekat. Setelah mengambil nomer antrian,  aku menunggu dipanggil untuk bertemu dengan CS (Customer Service).

    Saat Nomer antrian yang kupegang dipanggil, CS menyapaku dan Aku menyampaikan keluhanku mengapa Aku dikirimkan dua CC sekaligus padahal Aku tidak pernah mengajukan permohonan penerbitan CC. Aku menyerahkan kedua amplop berisikan CC tersebut yang masih tersegel rapih. CS memintaku menunggu sebentar untuk dia mengecek melalui komputernya. Lalu CS mengatakan “Mbak adalah Nasabah terpilih, jadi berhak mendapat kartu kredit.” Hah? Nasabah terpilih untuk ngutang gitu maksudnya?

    Aku tidak bersedia menerima CC itu lalu CS meminta izin Aku untuk membuka isi di dalam amplop tersebut. Aku mempersilahkan. Begitu dibuka CS menjelaskan kepadaku bahwa limit CC kartu yang pertama senilai sekian begitupun dengan limit CC yang kedua sekian juga. Aku bilang Aku tidak tertarik sama sekali memiliki CC. Lalu dia menanyakan kenapa tidak mau? Lalu aku jawab karena Aku tidak mau berhutang. Dia masih tidak menyerah dan bilang “Kalau menggunakan CC nanti bisa diskon loh Mbak, bisa dapet cashback, dapet reward point dan bla…bla…” Aku tetap pada jawabku yang pertama bahwa Aku tidak mau dan Aku tidak peduli dengan diskon, cashback, dan lain-lainnya itu. Prinsipku adalah mampu beli, belum mampu nabung dulu sampai cukup, kalau gak mampu ya gak usah gegayaan apalagi sampai ngutang untuk sesuatu hal yang tidak bersifat urgent!

    Dia masih berusaha merayuku untuk mengambil saja kedua CC tersebut “Mbak, banyak loh orang yang ingin mengajukan CC tetapi sulit untuk disetujui. Ini Mbak Nasabah yang terpilih tanpa harus mengajukan”. Ini dia sebenernya CS, Sales atau merangkap orang Marketing sih? apa kata-kata ‘Nasabah yang terpilih’ adalah bahasa marketing untuk menarik nasabah?

    Aku bilang bahwa Aku tidak mau. Aku ingin masalah ini cepat selesai. Jadi orang dewasa gini amat deh. Wkwk. Dia kemudian menyarankan aku untuk menyimpan saja dulu CC nya siapa tahu berubah pikirian. Ini Mbak CS lebih potensial jadi Sales daripada CS kayaknya. Gigih banget. wkwkwk.

    Aku tetap tegaskan bahwa Aku tidak mau mengambil CC tersebut. “Bisakah Mbak tidak memaksa saya dan memberikan solusi atas masalah terkirimnya CC gaib ini? Saya harus segera kembali ke tempat kerja saya Mbak. Bisa?” Dan CS nya pun akhirnya menyerah kemudian Aku diminta menandatangani selembar form yang kalau tidak salah intinya menyatakan bahwa Aku sudah mengembalikan CC tersebut dan tidak menggunakannya lalu Mbak CS meminta izin untuk menggunting kedua CC tersebut dan menghancurkannya. Oke, good. Aku pun mengizinkannya dengan senang hati.

    Mengurus hal seperti ini sangat menyita waktu. Yang ngirim tiba-tiba Banknya sendiri. Nasabah yang harus sibuk minta klarifikasi. Kartu kredit memang didesain memberikan banyak kemudahan dan fasilitas agar nasabah tergoda untuk memanfaatkannya. Buat teman-teman yang tiba-tiba datang CC tak diundang, pertimbangkan lagi apakah kamu membutuhkannya? dan jika memang tidak ingin menggunakannya silakan dikembalikan ke Banknya langsung saja. Sebaiknya jangan melalui telepon dan jangan disimpan walaupun tidak digunakan. Nanti jadi bom meledak tiba-tiba ada tagihan karena CC itu kan ada biaya-biaya lainnya juga walaupun tidak digunakan #CMIIW.

    Mungkin segitu aja sharing-nya. Semoga sharingnya bermanfaat dan kita selalu dalam lindungan Allah. Tetap waspada dan tetap hati-hati. Dunia ini penuh sandiwara.

Jebakan Batman Paket Bundling Operator Seluler Saat Membeli Smartphone Baru

    Sebenarnya aku gak mau sharing ini karena lelah dengan dunia tipu-tipu. Lama-lama jadi spesialis dunia tipu-tipu nih. wkwkwk. Canda spesialis. Tapi atas dasar kemanusiaan, aku tidak mau terus bertambah korban lagi. Wkwkwk. Jadi aku akan ceritakan kronologinya ya. 

 Photo by Jack Sparrow from Pexels

    Pada sabtu siang tanggal 7 agustus 2021 kemarin, saat mengecek chat di smartphone aku mendapatkan chat dari nomer asing. Begitu aku membuka isinya ternyata mengatasnamakan mitra dari salah satu operator seluler di Indonesia yang berisi sebuah tagihan postpaid atau pascabayar. Aku hendak mengabaikan chat dari nomer asing itu karena aku pikir chat iseng aja dan aku memang tidak menggunakan operator seluler tersebut. Bagaimana bisa aku harus membayar tagihan yang aku sendiri tidak menggunakan operator seluler tersebut? gaib.

    Tetapi Aku penasaran dengan foto yang dikirimkan oleh Si pengirm chat. Begitu Aku buka, semua data yang terlampir di situ benar dataku. Tagihan yang dimaksud sebesar 330 ribu dan itu tagihan selama 3 bulan. Satu bulannya 110 ribu. How come? Kenal nomernya aja nggak. Apalagi memakainya. Paniklah aku. Aku tidak pernah berurusan dengan DC (Debt Collector) seumur hidupku. Ya Allah lindungilah kami dari hal-hal seperti ini. Aku langsung meluncur ke tempat operator seluler yang dimaksud  untuk meminta klarifikasi bagaimana mungkin aku bisa dikenakan tagihan oleh operator seluler yang sama sekali Aku tidak menggunakan operator seluler tersebuh dan nomer asing yang ditagihkan.

    Ketika CS (Customer Service) dari operator tersebut mengecek, semua data valid. Penagihan itu atas namaku. Ternyata setelah ditelusuri mengapa bisa ada penagihan tersebut. Hal itu karena tahun lalu aku pernah membeli smartphone di salah satu Gerai Retail Smartphone.

    Oke Aku akan cerita flashback dulu ketika Aku membeli smartphone itu dan dimana mulainya petaka ini bisa terjadi. wkwkwk. Aku membeli smartphone sudah malam sekitar jam 8 malam di salah satu Gerai Retail Smartphone di sebuah Mall karena smartphone lamaku tiba-tiba mati mendadak dan tidak bisa menyala lagi. Itu smartphone sudah 3 tahun Aku gunakan. Aku cuma ada satu smartphone dan Aku bingung kalau nanti ada yang menghubungiku bagaimana. 

    Begitu sampai di Gerai Retail Smartphone yang ada di Mall itu, aku melihat-lihat dan mencoba kira-kira smartphone mana yang Aku butuhkan. Sales-sales mendekatiku udah kayak artis aja dengan tawaran-tawaran manisnya. Wkwk. Begitu aku memutuskan untuk memilih smartphone-nya, ternyata smarthpone pilihanku itu merupakan paket bundling dengan salah satu operator seluler dan tidak bisa dipisahkan. Jadi sales-nya bilang kalau simcard itu GRATIS karena Aku membeli smartphone tersebut. Aku tidak tertarik dengan simcard gratisan itu karena Aku sudah ada nomer sendiri. Aku tidak mau mengambilnya hanya ingin membeli smartphone-nya. Tetapi dia tetap memaksa. Ketika Aku melihat jenis kartunya ternyata postpaid. Wah makin males kan. Hal-hal yang berbau ‘pake dulu baru bayar’. Wkwkwk. Aku tetep gak mau. Tetapi sales-nya bilang ini cuma kontrak selama 12 bulan. Selama sebulan Aku akan diisikan pulsa sebesar 100 rb. Jadi setahun aku akan diisikan pulsa sebesar 1,2 juta dan nomer itu akan mati setelah setahun kontrak. Yasudah karena sudah malam Aku mau pulang juga kan. Mall juga sudah sepi. Saat itu sedang awal-awalnya adanya virus covid19. Takut juga berlama-lama di luar rumah. Aku mengiyakan untuk menerima simcard opearator seluler itu yang katanya “GRATIS”. Hey sales mulut manis. wkwk. Dan nomer itu diaktivasi olehnya.

    Begitu Aku coba, sinyalnya bener-bener bapuk. Ini sih ditinggal pergi haji balik lagi buka website aja gak kelar-kelar ini loading-nya. Yaudah lah itu nomer aku gak pake dan aku biarkan saja nyangkut di slot simcard yang satunya saja. By the way, itu satu smartphone ada slot dua simcard.

    Sekitar 4 bulan Aku menggunakan smartphone itu, lalu smartphone itu hilang di salah satu supermarket karena diambil orang tanpa aku ketahui ketika sedang mengambil buah. Ya ekonomi kan lagi sulit. Kejahatan merajalela bahkan di supermarket yang suara speakernya dilantunkan doa-doa sekalipun. Begitu meminta ke satpam untuk mencoba mengecek CCTV di supermarket itu, bagian ketika aku merasa smartphone-ku hilang, itu tidak tersorot CCTV nya. Waduh. Udah kerjasama sama orang dalem apa gimana ini? wkwk. 

    Karena tidak membuahkan hasil melalui CCTV akhirnya aku pulang saja untuk mengamankan data-data yang terhubung ke smartphone ku yang hilang itu melalui device ku yang lain. Aku menghubungi teman-teman dekatku bahwa smartphone Aku hilang supaya tidak disalahgunakan. Aku memblokir nomerku juga. Tapi tidak dengan nomer operator seluler dari bundling gratisan ketika membeli smartphone itu karena aku pikir buat apa ketika ditelpon juga tidak bisa lagi. Paling sudah dibuang sama malingnya. Nanti setahun habis kontrak juga akan mati sendiri. Tidak akan diisi pulsa juga. Wkkwk. Yasudah keesokan harinya aku melapor ke kepolisian dan mengurus yang lainnya serta membeli smartphone lagi. 

    Oke balik lagi ke cerita tagihan gaib dari operator seluler itu. Setelah 1 tahun 3 bulan berlalu, datanglah tagihan gak jelas dari DC itu. Ini tagihan ratusan ribu melalui DC? Serius nanya. Apa gak bisa dikomunikasikan baik-baik dulu antara pihak operator seluler itu dengan calon korban? Setelah berdebat cukup lama dengan CS, Aku tetap harus membayarkan tagihan sebesar 330 ribu itu jika ingin menutup nomer tersebut, tagihan dihapuskan dan masalah ini clear. Padahal kartunya saja ketika dicek tidak aktif. Bagaimana bisa ada tagihan? ternyata setelah 12 bulan kontrak untuk jenis kartu postpaid itu, Kita harus ke tempat operator seluler itu jika tidak ingin melanjutkan kontrak. Jika tidak, maka kontrak akan diperpanjang secara otomatis dan tagihan terus bejalan di bulan-bulan berikutnya. Mau dipakai atau tidak, tetap ada tagihan yang harus dibayarkan. Peraturan gila. Yang namanya kontrak adalah kesepakatan bersama kedua belah pihak. Waku awal kesepakatan, batas kontraknya 12 bulan. Salesnya tidak menjelaskan bahwa jika setelah 12 bulan kontrak itu berakhir, maka kontrak tetap dilanjutkan secara otomatis dan tagihan terus berjalan. Yang dia jelaskan adalah nomor akan mati secara otomatis. Lagipula kenapa tiba-tiba langsung tagihan selama 3 bulan? gak ada warning dulu gitu bahwa masa kontrak akan segera habis dan ditawarkan mau dilanjutkan atau nggak? Ini sih keputusan sepihak. Basa basi tagihan 1 bulan dulu gitu kek? kekecilan ya nominalnya kalo cuma ditagih 100 rb per orang yang jadi korban? Ini sih memang mau memeras. Wkwwk. Yasudah akhirnya aku bayarkan karena aku dah capek euy habis sepedahan paginya 25 km. Pengen tidur siang. Aku juga gak mau di-pingpongin dan berlama-lama mengurusi masalah ini karena masih banyak urusan yang lebih penting. Nanti tiba-tiba muncul tagihan gaib lagi di bulan berikutnya kalau tidak segera ditutup nomer itu. wkwk. Semoga jadi daging ya mendapatkan uang dengan cara seperti ini. Makan dah tuh. Aku juga ingin hidup tenang. Gak mau ada tagihan-tagihan gaib lagi yang aku terima. wkwkwk. Cerita udah selesai? BELUM! Masih ada drama!

    Begitu aku pulang ke rumah, sorenya masih ada chat dari DC. Lah? Aku kan sudah membayarkan apa yang tidak Aku gunakan dan nomer itu juga sudah ditutup. Jadi sehari itu aku mendapatkan 5 kali chat dari DC udah kaya shalat cuy 5 kali dalam sehari. Karena merasa terganggu ,Aku menelepon operator seluler-nya lagi dan Si CS bilang nomer itu sudah ditutup dan tidak akan ada tagihan lagi. Si DC yang masih meneror Aku disuruh diabaikan saja. Tapi ganggu banget diabaikan juga. Pengen block dan report tapi nanti bukti chat peneroran hilang. wkwk.

    Besoknya hari minggu chat-nya makin intens sekitar 7 kali kayaknya dalam sehari udah kayak takbir rakaat pertama sholat idul fitri. Wah ini tidak bisa dibiarkan. Memangnya operator seluler itu gak update kepada DC suruhan perusahaannya itu bahwa masalah untuk korban A ini sudah clear? urusin korban lainnya aja kek. Seninnya pagi-pagi Aku balik lagi ke tempat operator seluler itu dan meminta kejelasan mereka mau apalagi. Kenapa masih diteror DC ini woiii. Ngajak ribut kan? aku minta surat keterangan ke CS nya yang menyatakan bahwa nomer itu sudah ditutup tidak ada tagihan lagi. Ternyata supaya Si DC berhenti meneror kata mbak CS nya, Aku sendiri yang membalas chat kepada Si DC itu dengan melampirkan foto bukti sudah dibayarkan tagihannya. Aku foto saat itu juga di tempat provider seluler itu dan mengirimnya ke nomer Si DC. Aku tungguin balesannya apa supaya aku gak rempong-rempong harus bolak balik lagi. Dan 12 menit kemudian dibalas “Terimakasih Kerjasamanya”. Sejak kapan kita bekerjasama? Gak sudi. Wkwkwk. Aku tidak mau membeli gadget Di Gerai Retail Smartphone itu lagi dan tidak mau berurusan dengan operator seluler itu lagi seumur hidup. Bhay. wkwkwk.

    Setelah Aku telusuri ternyata banyak orang yang terkena jebakan batman ini. Kronologinya sama semua. wkwkwk. Beberapa dari mereka tidak membayar tagihan dengan perjuangan membuat tulisan dan mempublikasikannya di website sejenis surat pembaca dan juga sosial media lalu tulisan mereka ditanggapi oleh pihak-pihak yang bersangkutan dengan kekuatan netijen. wkwk. Nominal dan jangka waktu kontraknya juga berbeda-beda. Yang aku sayangkan adalah kenapa salesnya tidak menjelaskan secara detail apa yang dia tawarkan. Tidak ada hal yang ditutup-tutupi. Kenapa tidak jujur saja? Target dari perusahaan yang harus Anda capai sampai mengorbankan orang lain? Konsumen berhak tahu. Hati-hati dengan kata-kata GRATIS ya di dunia tipu-tipu ini. Mungkin ada jebakan batmannya. wkwkk. Ke toilet umum aja bayar kan?

    Oke, begitu ceritanya. Maaf ya panjang tulisannya. Anggap saja uang yang dibayarkan ke operator seluler itu adalah uang belajar. Pengalaman adalah guru yang berharga. Kita dikasih ujiannya dulu baru bisa mengambil hikmahnya. Walaupun awal-awal gak ikhlas banget. wkwkwk. Lumayan atuh 330 rb di masa pandemi gini. Semoga pengalaman bisa diambil hikmahnya ya dan membuat kita menjadi lebih hati-hati. Semoga bermanfaat.

Laptop Untuk Desain Pilih Windows atau Mac?

    Sering banget kedua laptop dengan OS (Operating System) Windows dan MacOs dibanding-bandingkan. Maap-maap nih buat anak linux. Hehe. Terus kalau untuk desain lebih baik pilih yang mana ya? MacOs adalah OS yang dimiliki oleh Apple yang di-install di perangkat Apple juga misalnya Macbook sedangkan Windows adalah OS yang dimiliki oleh Microsoft yang bisa di-install di berbagi brand laptop lain misalnya Asus, Dell, Hp, dan sebagainya. Sebenarnya kedua OS ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hehe. Aku akan sharing sesuai pengalamanku menggunakan kedua Laptop dengan OS tersebut.

Photo by Nao Triponez from Pexels

1. Experience

    Bagi kamu yang terbiasa menggunakan OS Windows lalu berpindah ke MacOs mungkin akan sedikit ‘gagap’. Begitupun sebaliknya. Jadi ini juga soal kebiasaan ya. Semua bisa dipelajari kok. Dari segi penggunaan menurut aku MacOs lebih simple dibandingkan Windows. Misalnya untuk install aplikasi, jika menggunakan Windows, proses install dengan klik next terus sampai proses instalansi selesai, kalau di MacOs cuma drag and drop aplikasi yang ingin di-install ke folder application. Jika install dari App Store, cukup download aplikasi dan ketika proses install selesai bisa langsung dipakai.

2. Aplikasi

    Mac mempunyai aplikasi desain yang eksklusif yang memang hanya bisa digunakan di perangkat Mac seperti sketch yang banyak digunakan di kalangan profesional. Berbeda dengan Windows yang sangat mudah mendapatkan aplikasinya baik yang berbayar, maupun yang sudah di-crack. wkwkwk. Aplikasi yang sudah di-crack untuk Mac memang ada, tapi jumlahnya sangat sedikit dan sulit juga didapatkan. Untuk aplikasi desain sendiri sebenernya sekarang sudah ada beberapa aplikasi untuk mendesain yang menggunakan cloud based app (Sistem penyimpanan berbasis cloud/online). Jadi tidak perlu install aplikasinya seperti canva atau figma. Ada juga aplikasi desain dengan sistem sewa lisensi, misalnya aplikasi Adobe CC yang bisa dijalankan di OS Windows ataupun MacOs.

3. Performa

    Untuk urusan kinerja sistem, MacOS menurutku bisa dibilang lebih stabil jika dibandingkan dengan Windows karena Apple sendiri yang merancang hardware serta software tersebut. Gak ada alasan install ulang Mac karena alasan “bersih-bersih” biar gak lemot.  Proses booting pada Mac hanya perlu beberapa detik sejak tombol power ditekan. Aku jarang banget mengalami crash ataupun lag dalam menggunakan Mac. Komponen di dalamnya juga bukanlah produk yang cepat mengalami kerusakan. Ini dibantu dengan perawatan yang baik juga ya tentunya.

    Selain bisa memproses pekerjaan dengan cepat, Mac punya kelebihan kualitas warna yang tampil di layar sangat jelas dan nyata (Retina Display). Sehingga olahan warna yang digunakan pada desain hampir sama persis dengan saat dicetak atau diproduksi.  

    By the way, ketika kita membeli laptop Mac, maka sudah ter-install OS X atau MacOS. Sedangkan ketika membeli PC atau laptop Windows, kita harus install Windows terlebih dahulu dan itu keluar biaya lagi. Sangat disarankan yang ori ya.

4. Update OS

    Untuk OS windows, proses update akan berjalan secara otomatis jika tidak dimatikan secara manual. Lagi ngerjain tugas atau pekerjaan tiba-tiba “dipaksa” untuk update saat itu juga. Hehe. Sedangkan OS X atau MacOS, proses update bisa ditahan selama yang kita mau. Jika sudah siap update, misalnya pas weekend gak ada kerjaan, tinggal buka App Store terus download update-nya. Kita hanya diperingatkan jika ada update, tapi tida pernah maksa sepeti Windows.

5. Flexibilitas

    Semua komputer Mac bisa di-install Windows. Bahkan Macbook bisa menggunakan OS miliknya sendiri dan Windows di dalam satu laptop yang sama. Tetapi hal itu tidak berlaku sebaliknya, dimana Laptop Windows tidak bisa meng-install macOS. Sebenarnya ada yang dinamakan Hackintosh dimana kamu bisa membangun sendiri Mac kamu di laptop Windows. Hanya saja biayanya cukup setara dengan Mac original jika mau mendapatkan spesifikasi yang sepadan. Aku juga gak tau sih bejalan maksimal atau nggak MacOS di laptop Windows karena belum pernah coba. Hehe.

    Sedangkan di dalam Macbook telah tersedia sebuah sistem asistensi bernama Boot Camp. Hal ini termasuk membagi ruang harddisk menjadi dua. Setengah untuk MacOS dan setengah lagi untuk Windows. Tentu saja kedua OS tersebut tidak berjalan bersamaan. Tetapi dipakai bergantian sesuai kebutuhan. MacOs bisa dipakai ketika dibutuhkan untuk menjalankan program atau aplikasi desain. Lalu ketika ingin bermain game, kamu bisa menggunakan OS Windows. Jadi kalau kamu cuma butuh Windows bukan berarti kamu tidak memilih komputer Mac. Hehe. 

6. Keamanan

    OS Windows lebih rentan terkena terserang virus karena itu harus selalu update antivirus, antimalware dan antibaper (eh?). Para penjahat lebih senang membuat perangkat lunak jahat seperti Virus, Worm, dan Malware untuk menyerang Windows karena penggunanya lebih banyak dan lebih mudah diserang. Bukan berarti Mac bebas dari virus. Tetapi jumlah virus di Mac sangat sedikit.  Jadi gak begitu khawatir sih. MacOs punya serentetan pengaman yang kuat dari serangan berbagai virus dengan memberikan update pertahanan melalui OS terbaru sehingga tidak perlu repot memasang antivirus pada laptop Macbook. semua virus yang menyerang Windows tidak bisa menyerang Mac karena kedua OS ini berbeda #CMIIW.

7. Trackpad

    Trackpad atau touchpad bahasa mudahnya mungkin mouse yang menempel di laptop. Seperti ini maksudnya.

   Trackpad pada Macbook menurutku sangat nyaman dan mudah untuk digunakan. Bahkan untuk mendesain, aku tidak memerlukan mouse eksternal lagi. Sangat halus dan peka. Hehe. Jika menggunakan laptop Windows, aku memerlukan mouse eksternal lagi karena agak kaku jika harus menggunakan trackpad pada laptop Windows.

8. Baterai

    Baterai pada laptop macbook lebih tahan lama dibandigkan dengan laptop windows. Rata-rata MacBook baru bisa bertahan hingga 10 jam untuk penggunaan ringan dan standar. Masih sangat jarang sekali laptop Windows yang bisa bertahan hingga 10 jam. Kalaupun ada, pasti memiliki faktor lain seperti kapasitas baterai yang lebih besar dan laptopnya juga lebih berat. Hehe. Sedangkan MacBook lebih mengandalkan penggunaan sumber daya yang optimal dengan bobot yang ringan. Jadi enteng kalau mau dibawa kemana-mana juga. Hehe. Apalagi buat perempuan nih. hehe.

    Untuk Macbook pro keluaran tahun 2015 yang sampai tulisan ini dipublikasikan dan masih aku gunakan baterainya masih tahan 3 jam an untuk mendesain. Untuk laptop Windows paling gak sampai 2 jam an dan harus segera di-charge.

9. Harga

    Ini menurutku perlu dipertimbangkan juga sih dalam hal memilih device karena untuk membeli laptop yang high perfomance kan mempertimbangkan budget juga. Hehe. Tentu saja harga laptop Mac lebih mahal dari Windows. Kalau menurut aku sih, jika ada dana lebih sebaiknya silakan gunakan macbook pro dan rasakan experience yang berbeda. Tetapi jika budget minim, untuk Windows mungkin kamu bisa mempertimbangkan Asus Zenbook Pro dan Dell XPS 15.

    Oke deh mungkin itu poin-poin pertimbangan menurut aku ketika memilih laptop Windows atau Mac. Kalian silakan pilih sendiri sesuai kebutuhan masing-masing dan tentu saja budget. Hehe. Sebagai penutup, menurut aku sih daripada membandingkan kedua OS tersebut, spesifikasi perangkatnya yang lebih penting. Aku sudah menulisnya di sini. Semoga bermanfaat.

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers