Pengalaman Service Macbook (Lagi)

    Kalian pasti sebel kan ketika ada deadline menghitung hari lalu laptop tiba-tiba mati total? Itu yang aku alami ketika lagi-lagi macbook aku mati total. Sebenarnya ini bukan kejadian pertama kali macbook aku mati total. Kalau mau baca cerita sebelumnya silakan KLIK DI SINI. Kalau sebelumnya macbook pro aku keluaran tahun 2015 yang mati, sekarang macbook pro M1 yang tahun 2020. Padahal baru aku gunakan setahun. Dan itu selang 2 bulan aja kejadiannya dari macbook pro aku yang lama mati. 

Photo by Junior Teixeira from Pexels

    Awal mula kejadiannya terjadi, ketika aku selesai charger laptopku, aku cabut dari stop kontak seperti biasa. Setelah itu, aku tinggal ke dapur. Setelah aku kembali lagi, hardisk eksternal yang aku sambungkan ke laptop tidak berkedip lampu indikatornya. Aku mencoba menekan tombol power, menekan-nekan trackpad, tetapi tidak bisa menyala juga. Aku mencoba browsing dan menonton video bagaimana mengatasi macbook yang tiba-tiba mati total, tetapi tetap saja tidak berhasil. Aku mencoba mengontak temanku yang pernah service macbook aku sebelumnya. Tetapi dia sedang berada di Jogja. Baru pulang senin. Itu terlalu lama jika aku harus menunggu. Akhirnya aku mencoba ke salah satu Klinik Laptop yang ada di daerah Depok. Ini baru pertama kali aku menyerahkan laptopku untuk di-service kepada orang yang belum aku kenal sebelumnya karena aku orangnya gak mudah percaya sama orang lain. Bismillah.

    Setelah menceritakan kejadiannya dengan teknisi, beliau mencoba mengeceknya. Ruangan teknisinya tuh terbuka gitu jadi aku bisa lihat peralatan-peralatan yang digunakan. Ada mikrosop juga. Mungkin karena komponen laptop yang sangat kecil jadi perlu menggunakan mikrosop untuk melihat dengan jelas. Dia menyambungkan charger dari laptop ke stop kontak, di charger yang dia miliki itu ada semacam seperti temperatur. Kalau dalam keadaan normal, seharusnya angka yang ditunjukan pada alat seperti temperatur itu angkanya akan terus naik, tetapi macbook aku hanya stuck di angka 5. Dia perlu waktu lagi untuk mengecek lebih lanjut dan tentu saja laptop aku harus menginap. Dia memperkirakan bahwa biaya yang harus aku keluarkan adalah sekitar 3,5 juta. Hahaha. Duit semua tuh? udah beli laptopnya mahal, service-nya pun juga mahal. Manja sekali ini device. Laptopku yang sudah berumur 10 tahun saja masih bisa menyala. Ini baru setahun aku gunakan sudah mati total. Akhirnya aku tinggal macbook aku di tempat service itu. Adminnya memberiku selembar kertas persetujuan dan nanti akan dikabari jika service sudah selesai.

    Tiga hari setelah meninggalkan macbook di tempat service itu, belum ada kabar sama sekali tentang kondisi macbook-ku. Aku mulai overthinking. Hehe. Aku berinisiatif untuk mengontak tempat service-nya terlebih dahulu. Teknisinya bilang masih dalam progress pengerjaan dan akan dikabari lagi nanti kalau sudah selesai. Keesokan harinya aku tidak sabar, aku kontak kembali teknisinya, dia bilang masih dalam tahap pengetesan dan insyaAllah besok sudah bisa diambil, dia akan mengabari lagi. Keesokan harinya chat yang paling aku tunggu adalah chat dari teknisinya. Berharap macbook-ku bisa ku bawa pulang. Aku bolak balik mengecek hp-ku. Belum ada juga. Ketika jam 5 sore, baru aku dapat kabar bahwa laptopku sudah bisa diambil. Karena mepet dengan waktu magrib, jadi aku bilang akan mengambilnya habis magrib.

    Aku bersiap mengendarai motorku ke tempat service. Jaraknya sekitar 10 km mungkin dari rumah. Setelah sampai di tempat service, teknisinya menjelaskan bahwa penyebab macbook aku mati total adalah masalah logic board-nya. Jadi di-repair dulu dan diganti regulator-nya karena konslet. Kemungkinan karena arus listrik dan itu tidak bisa dipredeksi. Sepertinya aku harus membeli stabilizer nih supaya arus listrik lebih stabil. Lumayan juga harga service-nya. Sebelumnya temanku yang service macbook aku satu lagi bilang, kemungkinan logic board aku rusak juga karena arus listrik. 

    Aku berharap ini yang terakhir deh aku harus service macbook karena amat sangat menguras kantong. Atau aku ganti ke laptop windows aja ya? Hehe. Semoga pengalamanku bermanfaat dan device kalian sehat-sehat ya. Aamiin :)

Pengalaman Telinga Berjamur (Otomikosis) part 2

    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allah tuh memberi kita ujian pasti ada hikmahnya. Tapi seringnya kita yang berburuk sangka duluan sama Allah. Kenapa aku yang harus mengalami? dunia ini gak adil banget dan mulailah muncul kata-kata putus asa dan air mata yang tak berkesudahan. Ya, namanya juga manusia ya. Hehe. Aku gak nyangka banget banyak yang DM ke instagram dan twitter aku menanyakan pengalamanku tentang telinga berjamur atau otomikosis yang pernah aku tulis di blog ini sebelumnya. Buat teman-teman yang mungkin belum dan ingin baca, bisa baca part satunya dengan  KLIK DI SINI. Pertanyaan yang aku terima umumnya sama dan berulang-ulang menanyakan rumah sakitnya dimana, lalu nama dokternya siapa, setelah berobat itu masih kambuh atau tidak, dan lain-lain. Di tulisan ini aku akan ceritakan lebih lanjut semuanya karena takutnya aku sedang tidak bisa fast respon membalas DM di instagram atau twitter, tapi kalian perlu info ini secepatnya. Aku berharap tulisan ini bisa bermanfaat.

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

    Allhamdulillah selama aku hidup, aku pribadi belum pernah berurusan dengan sakit yang sampai harus berhubungan dengan rumah sakit. Jika mengunjungi rumah sakit hanya dengan tujuan untuk menjenguk saudara, teman atau kerabat yang sakit. Doakan aku selalu sehat ya. Aku paling hanya sakit demam, flu, batuk yang bisa ikhtiar sembuh dengan membeli obat di warung atau apotek. Mengalami telinga berjamur atau otomikosis sangat berkesan untukku dan aku akan ingat seumur hidupku. Pertama kalinya ke rumah sakit sendirian, mengunjungi ke beberapa rumah sakit berharap agar bisa sembuh, bolak balik konsul dengan dokter THT seminggu bisa dua sampai tiga kali kunjungan. Sudah sampai lebih dari 10 kali konsul belum ada perubahan. Sempat beberapa kali putus asa. Apakah penyakit ini tidak bisa sembuh? mulai muncul kekhawatiran, Bagaimana jika pendengaranku tidak bisa normal kembali dan harus berurusan dengan rumah sakit seumur hidupku? tidak bisa aku bayangkan.

    Hampir setiap hari aku berselancar di dunia maya untuk mencari tahu tentang penyakit ini, mulai dari penyebabnya apa, bagaimana cara menanganinya dan sebagainya. Tentu saja aku mendapat beragam jawaban dan aku tidak tahu apakah cara menangani penyakit ini akurat seperti yang aku baca di artikel-artikel atau malah makin memperburuk keadaan. Info tentang penyakit ini sangat sulit aku dapatkan. Sangat jarang orang yang pernah mengalami penyakit ini sharing. Jikapun ada, tidak sampai selesai apakah dia sudah berhasil sembuh atau belum. Aku komen dan mengirim email yang memang mencantumkan alamat emailnya ke beberapa blogger yang sharing pengalamannya mengenai sakit telinga yang pernah mereka alami. Ada yang membalas emailku dan ada juga yang tidak. Aku tidak tahu emailnya aktif atau tidak kan. 

    Selain itu, aku juga sharing dengan teman-temanku apakah ada yang pernah mengalaminya. Dari beberapa informasi yang aku kumpulkan itu dan setelah berkesperimen datang ke beberapa rumah sakit, munculah nama seorang Profesor yang membuatku penasaran. Aku mencari profile tentang Profesor ini dan dimana dia membuka praktek. Ternyata namanya sudah sangat terkenal dan sudah teruji kapabilitasnya di dunia THT. Nama Profesornya adalah Profesor Helmi. Kalian bisa googling profile Beliau. Beliau praktek di RS SS Medika Salemba, Jakarta Pusat. Ini alamat websitenya KLIK DI SINI. Di sana tertera alamat, maps, nomer Rumah Sakitnya dan info lainnya. Aku berobat di akhir tahun 2020 dimana virus covid19 sedang melanda dunia. Jadi, untuk booking konsultasi dengan Prof. Helmi harus menelpon pada hari yang sama untuk mendapatkan nomer antrian. Pendaftaran dimulai jam 7 pagi. Tetapi, aku kurang tahu sekarang update-nya seperti apa. Jadi, lebih baik telepon dulu rumah sakitnya untuk tahu prosedur pendaftarannya. 

    Aku hanya ditangani oleh Prof. Helmi sekali saja karena beliau akan cuti seminggu, jadi kontrol selanjutnya aku akan ditangani oleh dr. Susana yang praktek di rumah sakit itu juga. Aku kontrol setiap 3 hari sekali untuk diganti tamponnnya oleh dokter. Alhamdulillah 3 kali kontrol atau sekitar sembilan hari pengobatan sudah dinyatakan sembuh. Telingaku sudah bersih dari jamur. Pengobatan telinga berjamur ini tidak bisa hanya sekali kontrol ya. Jadi, tuntaskan sampai benar-benar dinyatakan bersih. Kondisi setiap orang berbeda-beda. Mungkin bisa lebih cepat atau lebih lambat. Tapi rata-rata 3 kali kontrol sudah bersih dari jamur. Untuk biaya pengobatannya sendiri, jika ditangani Prof. Helmi itu sekitar 700 rb. Jika ditangani dr. Susana sekitar 350 rb. Biaya itu sudah termasuk konsul dan tindakan. Itu harga ketika aku berobat di tahun 2020 ya. Aku menggunakan biaya mandiri. Jika ingin menggunakan asuransi atau lainnya silakan ditanyakan saja terlebih dahulu saja.

    Alhamdulillah sampai sekarang telinga aku baik-baik saja dan semoga akan selalu baik-baik saja. Aku tidak lagi menggunakan cotton bud untuk membersihkan dalam telinga. Penggunaan cotton bud justru akan mendorong kotorannya semakin ke dalam. Jadi, kata dokter nanti serumen atau kotoran telinga akan keluar sendiri dari gerakan rahang kita mengunyah, tertawa dan berbicara. Jika pendengaran kalian agak terganggu, sebaiknya dicek saja ke dokter. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Hehe. Biaya berobat ke spesialis mahal gaes.

    Banyak banget hal baik yang aku dapatkan dari penyakit ini. Selain untuk belajar bersabar, Aku juga jadi menambah teman karena berkomunikasi dengan teman-teman lain yang belum aku kenal yang mengalami penyakit ini juga. Jadi saling sharing. Ada yang bahkan sampai ke luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan aku sampai pernah dapet project design dari salah satu pembaca blog aku karena sharing tentang penyakit ini. Dia jadi tahu profesi aku sebagai Graphic Designer. Mungkin kalau aku tidak terkena penyakit ini, tidak akan pernah ada tulisan ini. Buat kalian yang sedang mengalami otomikosis, semoga Allah menguatkan dalam menjalani proses penyembuhannya, sabar, ikhlas, terus berdoa serta tetap optimis bisa sembuh ya. Semangat! semoga tulisan ini bermanfaat :)

10 Rekomendasi Buku untuk Belajar Desain Grafis

    Apakah menjadi Desainer Grafis perlu membaca buku? kan cuma gambar-gambar aja kerjaannya (yang ada di pikiran orang-orang). Hehe. Tentu perlu juga dong mencari literature untuk mengembangkan ilmu. Dalam dunia desain grafis, ada buku teknis dan buku teori. Buku teknis dalam tulisan ini maksudnya buku-buku yang menjelaskan secara teknis desain grafis. Misalnya buku cara menggunakan aplikasi-aplikasi untuk mendesain. Dimulai dari membuat ukuran canvas, menggunakan tools dan lain sebagainya. Sedangkan buku-buku teori menjelaskan dasar-dasar desain grafis. Misalnya, buku tentang teori warna, bagaimana mengkombinasikan warna, apa saja makna dari masing-masing warna, pengaruh psikologi dalam pemilihan kombinasi warna, dan lain sebagainya. Buku teknis banyak banget tersedia di toko buku sedangkan untuk buku teori bertema desain di Indonesia cukup sulit ditemukan. Sehingga lebih banyak referensi dari buku luar.

 

    Buku-buku desain grafis biasanya dicetak full color dengan kertas art paper. Jadi seperti membaca majalah gitu. Buat aku pribadi, harganya lumayan mahal sih kalau beli buku fisik karena memang kualitas kertas, tinta dan cetaknya berbeda. Ya, bayangin aja kalau buku teori warna tetapi penjelasan dalam bukunya hitam putih. Gak kelihatan warnanya. Hehe. Kalian juga bisa membaca versi ebook-nya kalau dirasa membeli buku fisiknya mahal. Hal-hal yang dipelajari dalam dunia desain grafis itu luas, jadi gak cuma sekedar mempelajari fundamental bagaimana membuat desain yang baik aja melainkan bagaimana berkomunikasi dengan klien, berpikir out of the box, psikologi manusia, branding, dan lain-lain. Pada kesempatan kali ini, Aku akan merekomendasikan buku-buku yang berhubungan desain grafis baik dari dalam negeri ataupun dari luar yang menurut aku bagus dan memberi insight. Cekidot!

1. Steal Like an Artist

    Buku yang ditulis oleh Austin Kleon ini memberikan cara-cara praktis agar dapat menjadi kreatif yang dapat membuka pikiran kita bagaimana kita bisa mendapatkan ide dalam membuat sebuah karya. Salah satu kalimat yang saya ingat dalam buku ini adalah "All creative work builds on what came before. Nothing is completely original".

 

2.  Change by Design

    Buku ini ditulis oleh Tim Brown. Buku ini menjelaskan bagaimana design thinking membantu proses dalam mendesain. 

 

3. Grid System in Graphic Design

    Sebagai Seorang Desainer Grafis tentu penting bagi kita untuk mempelajari grid system. “The grid system is an aid, not a guarantee. It permits a number of possible uses and each designer can look for a solution appropriate to his personal style. But one must learn how to use the grid; it is an art that requires practice.” Josef Müller-Brockmann.

 

4.  100 Things: Every Designer Needs to Know About People

    Buku karya Susan Weinschenk ini membahas 100 hal tentang people berdasarkan jurnal-jurnal dan riset-riset yang dirangkum oleh penulisnya. Hal-hal atau fakta-fakta ini bisa jadi pertimbangan kamu dalam membuat desain.


5. How To Be a Graphic Designer, Without Losing Your Soul by Adrian Shaughnessy (2010): Adrian Shaugnessy

    Buku ini memberi insight arah karir dan pasar kerja untuk Desainer Grafis dimana membuat pekerjaan desain grafis menjadi sesuatu yang benar-benar menghasilkan.


6. Color Design Workbook: A Real World Guide To Using Color In Graphic Design” By Sean Adams

    Buku ini berfokus untuk membahas dan menjelaskan dasar-dasar teori warna yang dapat membantu kamu meningkatkan pemahaman tentang warna secara umum.


7. Creating a Brand Identity: A Guide for Designers

    Buku ini berisi tentang bagaimana menciptakan identitas merek dengan baik dan juga menjelaskan bagaimana cara mem-branding sebuah merek dengan sempurna. 

8. Buku-buku Desain Karya Surianto Rustan

    Buat anak-anak desain pasti familiar dengan penulis buku ini karena sering menjadi referensi dalam penulisan tugas akhir atau skripsi dan pastinya berbahasa Indonesia. Hehe. Ada buku yang membahas tentang logo, layout, tipografi sampai bisnis desain. 


 

9. Tipografi Dalam Desain Grafis

    Buku karya Danton Sihombing ini penting untuk dibaca! Apalagi jika kamu selama ini terlalu cuek untuk memaknai huruf yang dipakai di mana pun, terutama di buku, tampilan web, tampilan presentasi, dan lain-lain. Hehe.


10. Sila ke 6 : Kreatif Sampai Mati

    Buku ini ditulis oleh Wahu Aditya yang memprovokasi pembaca agar mengubah pola pikir menjadi kreatif dan Membahas banyak hal yang bisa dibangun dengan kreatifitas. Buku ini dilengkapi dengan gambar-gambar yang lucu dengan bahasa yang santai. Hehe.

     Mungkin itu dulu rekomendasi buku-buku desain yang pernah aku baca. Tentu saja masih banyak buku lainnya yang bisa kamu baca untuk memperkaya ilmu. Semoga bemanfaat :)

Tips Jika Kehilangan Smartphone

    Zaman digital dan teknologi yang semakin berkembang pada saat ini, smartphone sudah menjadi kebutuhan pokok yang membantu aktivitas manusia. udah kayak mau nulis latar belakang skripsi aja nih. wkwkwk. Kalau sehari gak pegang smartphone kayak ada yang hampa dan bikin galau. Padahal gak ada juga yang chat. Hehe. Gimana kalau sampai smartphone sampai hilang? serasa kacau kehidupan duniawi karena aktivitas mulai dari urusan perbankan, dompet digital, kontak teman lama, file dan draft kerjaan, foto-foto yang belum sempat di backup, koordinasi dengan banyak pihak semua di sana. Smartphone-nya insyaAllah bisa beli lagi, tapi mungkin tidak semua data-datanya bisa terselamatkan. Selain itu, buat orang-orang yang punya nomer hp tetap bukan tipe yang beli simcard lalu ngincer bonus-bonus paket datanya selanjutnya dibuang, nomer hp sudah seperti identitas karena bisa "nyangkut" kemana-mana dan nomernya sudah dikenal oleh banyak pihak. Takutnya disalahgunakan juga.

    Aku pernah kehilangan smartphone sekitar tahun 2020. Aku baru menggunakannya selama 4 bulan dan setelah itu diambil orang ketika aku sedang berbelanja di salah satu Supermarket. Aku tidak sadar karena smartphone itu aku letakan di kantongku. Aku biasa membuat list belanjaaan di notes. Baru aku letakan sebentar di saku jaket dan aku mengambil pisang, smartphone-ku sudah lenyap. Hehe. Mungkin bukan rezekiku juga sih dan untuk intropeksi diri supaya lebih waspada lagi. Baru kemarin tetanggaku hilang smartphone-nya. Saat sudah tiba di rumah, dia ingin mengecek smartphone-nya yang masih ada di dalam ransel, tetapi smartphone-nya sudah tidak ada. Dia ke rumahku meminta bantuan untuk misscall, tetapi tidak ditemukan juga. Dia curiga ada yang mencuri smartphone-nya ntah di stasiun yang crowded ketika dia memasukan smartphone-nya ke dalam tas atau ketika di angkot. Bukannya ingin demotivasi, tetapi jika smartphone sudah dicuri orang lain, harapan bisa ditemukannya sekitar 0,5 persen. Hanya atas izin dan kasih sayang Allah smartphone itu bisa kembali ke tangan kita. Itu juga kalau masih rezeki kita. Terus harus gimana dong kalau kehilangan smartphone selain sedih? walaupun tidak bisa mengembalikan smartphone-nya, tapi kita bisa berusaha untuk agar akun-akun kita paling tidak bisa selamat.

    Oke pada kasus kehilangan smartphone ini, aku dan tetanggaku menggunakan smartphone android. Jadi, aku akan share hal-hal yang dilakukan ketika kehilangan smartphone berdasarkan pengalaman.

1. Buka Aplikasi Find My Device

    Pertama aku menggunakan aplikasi "Find My Device" yang memang aku sudah install di smartphone-ku. Kita tinggal memasukan email dan password akun google yang sama dari smartphone yang hilang. Dari situ bisa terlihat kapan dan dimana lokasi terakhir smartphone kita aktif. Gambar bisa dilihat KLIK DISINI. Di sana juga ada 3 pilihan, "Play sound", "Secure device" dan "Erase Device". Di sana ada keterangannya apa yang akan kalian lakukan dengan device kalian yang hilang itu. Kita bisa juga membukanya melalui email akun google yang sama di laptop kita. Tinggal pergi ke menu "Account".  Lalu pilih "Security". Selanjutnya, Scroll ke bawah aja cari "Your Devices" lalu klik yang "Find a lost device". Lalu akan ada tampilan maps. Tapi ini cara ribet. wkwkwk. Mending cara pertama aja. Kalau smartphone kalian cuma satu, bisa pinjam teman, tetangga atau siapapun ketika kalian sadar smartphone kalian hilang supaya bisa dilacak sedini mungkin. 

    Lagi-lagi aku bukannya demotivasi, tetapi pencuri jaman sekarang semakin pintar dari aplikasi pencegahan pencurian. Hehe. Pencuri kan memang sudah niat mencuri ya, mengambil sesuatu yang bukan miliknya. Jadi, dia bisa tetap mematikan smartphone walau smarphone kita pake finger print, face, pin dan metode keamanan lainnya. Kalau smartphone sudah mati, tinggal cabut simcard-nya lalu buang supaya tidak bisa dihubungi lagi. Aplikasi Find My Device kalau kasusnya smarphone dicuri, biasanya berakhir dengan menemukan titik lokasi dan waktu terakhir smartphone tersebut aktif. Lalu buat apa kalau tidak bisa mengembalikan smartphone-nya? Ini masih tetap bisa berguna. Aku akan jelaskan di point keenam.

2. Blokir Nomer Handphone

    Kalau nomer handphone kalian penting, itu menyangkut ke urusan duniawi dan banyak pihak, sebaiknya blokir nomer handphone tersebut biar tidak disalahgunakan. Walaupun kebanyakan dalam dunia pencurian smartphone mereka hanya butuh smartphone-nya, lalu simcard dibuang. Tetapi kita tidak tahu tipe pencuri smartphone kita seperti apa. Ini buat jaga-jaga aja supaya nomer handphone kita tidak disalahgunakan. Kalian bisa telpon call center atau DM di twitter operator yang kalian gunakan untuk dibantu blokir nomernya. Nanti kita bisa aktifkan lagi nomer handphone kita yang hilang dan kita mendapatkan simcard baru (nomernya sesuai dengan nomer yang hilang) dengan datang ke Gallery operator yang kita gunakan dengan membawa data-data yang dibutuhkan.

    Oh iya kalau dapat simcard baru, simcard tersebut kembali ke fitri, jadi kontak-kontak yang disimpan di simcard hilang. Sebelum kenapa-kenapa smartphone-nya (semoga kita selalu dilindungi) sebaiknya backup kontak-kontak darurat yang sering dihubungi misalnya di phone book.

3. Blokir Aplikasi Perbankan

    Jika kalian menggunakan aplikasi mBanking di smartphone, sebaiknya blokir rekening yg terdaftar di mBanking. Lagi-lagi demi keamanan. Kita gak tau secanggih apa pencuri smartphone kita. Ya walaupun saldonya cuma 50 ribu. Tapi kan lumayan juga buat anak kosan mah. Wkwkwk. Kita bisa telpon call center bank yang kita gunakan untuk dibantu diblokir. Ya walaupun untuk mengaktifkannya lagi, kita perlu datang ke Bank dengan membawa data-data yang diperlukan, tapi seenggaknya bisa meminimalisir penyalahgunaan.

4. Blokir Aplikasi Dompet Digital

    Kalau kamu pengguna dompet digital seperti gopay, ovo, dana, dll. Ini optional aja sih kalau mau blokir. Tetapi aku tidak melakukannya karena aplikasi-aplikasi ini juga akan logout otomatis kalau kita install di smartphone yang baru dengan data yang sama seperti smartphone kita yang hilang.

5. Sign out Email dari Smartphone

    Kalau kalian adalah tipe orang yang tidak pernah sign out email di smartphone, apalagi emailnya banyak yang dibuka dan penting semua sebaiknya sign out saja emailnya dari device yang hilang tersebut. Caranya dengan kalian login email-email yang mau dikeluarkan menggunakan device lain misalnya laptop. Lalu pergi ke menu account. pilih security. Lalu cari your device. Selanjutnya cari nama smartphone kalian yang hilang itu. Misalnya Samsung A52. Lalu sign out. Jadi email kita sign out otomatis dari smartphone yang hilang tersebut kalau aktif kembali.

6. Bikin Surat Laporan Kehilangan Ke Kepolisian

    Selanjutnya, yaitu membuat surat kehilangan di kantor polisi. Buat apa? bukan buat menemukan smartphone-nya kembali dibantu Pak Polisinya ya. Aku tidak ingin PHP buat yang baca. Hehe. Tetapi untuk selanjutnya digunakan mengurus membuka kembali nomer handphone dan mBanking yang telah diblokir pada nomer 2 dan 3. Ceritakan ke Gallery Operator dan Bank yang dituju bahwa kita kehilangan smartphone dan kita ingin membuka kembali nomer handphone dan mBanking yang diblokir. Dibuktikan dengan surat kehilangan dari kepolisian itu. Nanti akan diarahkan prosdurnya seperti apa oleh Customer Service operator seluler dan petugas Bank-nya.

7. Ganti Password Social Media

    Ini juga optional sih. Kalau sosmed kalian penting, lebih baik login di device lain misalnya di laptop dan ganti password-nya.

    Saran dari aku, sebaiknya kita tidak menaruh catatan penting di notes smartphone. Tahu lah ya "catatan penting" yang aku maksud apa. Lebih baik sih kalau punya dua smartphone. Jadi beda fungsi smartphone yang satu dan yang satunya lagi. Misalnya yang satu untuk pekerjaan dan yang satunya untuk pribadi. Tapi kalau dirasa repot dan hanya punya satu smartphone, sebaiknya minimalisir mungkin data-data di smartphone. Misal install mBanking dua Bank saja dan digunakan seperlunya. Jadi, nanti kalau mau blokir gak repot. Backup data secara berkala lebih baik. Semoga kita selalu dalam lindunganNya. Mungkin segitu aja tips dari aku. Semoga tips ini berguna. Buat pencuri smartphone kalau baca tulisan ini, carilah rezeki yang halal. Semua sudah ada rezekinya tinggal bagaimana kita menjemputnya. Gak kasihan kalau kalian punya keluarga yang dikasih makan dari hal yang tidak halal? Pertanggungjawaban di akhirat lebih berat. Hanya Allah yang Maha Membolak balikkan hati. Semoga Allah melembutkan hati kalian dan berhenti dari pekerjaan tidak halal ini. Aamiin

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers