Hello, I’M Nana

Welcome to My World

About Me

Graphic Designer

Assalamu'alaikum. Perkenalkan namaku Nana Rosdiana. Kalian bisa memanggilku Nana. Aku adalah seorang Graphic Designer, UI Designer dan Content Creator yang masih akan terus belajar. Website ini adalah catatan belajarku. Semoga bermanfaat ya untuk siapapun yang membacanya.

Mungkin bisa dibilang aku berkripadian ambivert yang merupakan gabungan kepribadian dari ekstrovert dan introvert dimana cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi.

Udah gitu aja perkenalan dirinya sepertinya. Hehehe.

Nana Graphic Designer

My Services

WHAT I CAN DO

Graphic Design

UI Design

Writing

Kreativitas bisa lahir di manapun, tak terkecuali di kamar tidur. Untuk mempermudah pekerjaanku sehari-hari, aku dibantu oleh aplikasi desain dari Adobe seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator dan Adobe XD.

Terimakasih sudah mengunjungi rumahku ini. Silakan kunjungi portofolio aku di www.behance.net/nanarosdiana atau Instagram nanarosdiana dan untuk video-video seputar desain grafis silakan mampir ke Youtube Channel Nana Rosdiana . Semoga kita bisa berkolaborasi ke depannya. Salam kenal :)

  • Graphic Design 95%
  • UI Design 80%
  • Illustration 70%
  • Writing 80%

My Blog

MY BEST WORKS
Pengalaman Short Escape Ke Curug Cigamea Gunung Bunder | Track, Harga Tiket, Review Tempat

    Kalau kamu sedang jenuh dengan rutinitas pekerjaan, bosan dengan pemandangan gedung perkantoran dan gak punya banyak waktu untuk liburan, untuk mengajukan cuti pun tidak memungkinkan, kamu bisa melakukan short escape untuk melihat pemandangan yang indah di sekitar Jabodetabek saat weekend. Salah satunya adalah ke Kawasan Gunung Bunder. 

Gerbang Selamat Datang

    Gunung Bunder terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gunung Bunder memiliki ketinggian 750-1.050 mdpl dan merupakan wilayah yang ditanami pohon pinus. Aku bersama temanku berangkat dari Depok sekitar jam setengah sepuluh pagi. Ini memang kesiangan karena sempat galau juga jadi berangkat atau tidak mengingat cuaca di bulan maret ini sedang musim hujan. Tetapi pagi itu cuaca sedang cerah. Kami berangkat menggunakan sepeda motor dan melewati Jalan Raya Parung Bogor.

    Perjalanan kami alhamdulillah lancar. Setelah melewati pasar Ciampea, kami tiba di Taman Wisata Gunung Bunder sekitar jam 12 siang via Cibatok. Cuaca siang itu berubah menjadi mendung dan mulai gerimis. Harga tiket masuk ke sini 35 ribu untuk satu sepeda motor dan untuk dua orang. Sepanjang perjalanan kami melewati hutan pinus dan jalan berbatu yang cukup terjal. Hujan mulai turun dengan deras. Akhirnya kami memutuskan untuk meneduh terlebih dahulu di sebuah warung. Aku meminum susu kotak dan 3 keping biskuit yang aku bawa dari rumah untuk mengganjal perut karena sudah memasuki jam makan siang. Temanku memesan indomie rebus dan telur di warung. Kami meminta izin ibu penjaga warungnya untuk salat dzuhur di samping warung yang beralaskan karpet. Airnya dingin sekali. 

    Selain kami, ada beberapa remaja yang memakai seragam pramuka berteduh juga. Sepertinya mereka sekolah di sekitar Taman Wisata Gunung Bunder ini dan sudah terbiasa main ke sini. Beberapa kali kami melihat kendaraan pengunjung Taman Wisata ini naik turun dalam kondisi hujan. Aku tidak membawa jas hujan. Sedangkan temanku hanya punya satu. Jadi, Kami memutuskan untuk menunggu hujan reda saja. Bahaya juga kan membawa kendaraan pada saat hujan di hutan. Selain kabut yang menghalangi pandangan, jalanan yang berbatu dan berlumut juga licin kalau tidak hati-hati. Sambil menunggu hujan reda, aku mengobrol random dengan temanku. Tadinya kami ingin ke Curug Seribu, tapi berhubung treknya lumayan menantang dan cuaca yang tidak memungkinkan, akhirnya kami memutuskan untuk ke Curug Cigamea saja yang dimana lokasinya adalah paling ujung hampir keluar dari Kawasan Halimun Salak.

    Setelah hujan agak reda, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Curug Cigamea. Mengendarai motor di jalanan yang berbatu dan licin memacu adrenalin. Sebelah kiri tebing, sebelah kanan jurang dan tentunya kami selalu berdoa. Pemandangan hutan yang MasyaAllah indahnya. Pohon pinus berjajar rapi menembus langit. Sisi tebing dipenuhi oleh tanaman pakis raksasa yang cantik. Di tengah perjalanan, kami menemui pengendara motor yang terpeleset. Kami membantu mereka bangun. Setelah memastikan semua baik-baik saja, kami pamit jalan duluan. 

    Saat mendekat ke arah Curug Cigamea, jalanan mulai rata, Kami mulai menemukan beberapa rumah penduduk. Semakin mendekat, ternyata banyak sekali vila-vila yang berjajar. Mungkin kalau kemalaman dan masih betah mengagumi alam, bisa menginap di salah satu vila tersebut. Oh iya, dari arah Halimun Salak ke Cigamea ada satu tanjakan yang menikung, itu lumayan horor sih jalannya. Harus hati-hati banget di sini. Alhamdulillah bisa terlewati dengan baik.

    Setelah melewati jalanan yang terjal dan naik turun, kami tiba di pintu masuk Curug Cigamea. Lokasinya tepat di jalan yang menurun. Kami memarkir motor terlebih dahulu di depan pintu masuk. Kendaraan yang terparkir hanya hitungan jari. Mungkin karena cuaca juga sedang tidak bersahabat. Kami diminta membayar 25 ribu rupiah untuk tiket masuk dan sudah termasuk parkir motor. Mungkin tiket masuknya 10 ribu kali ya per orang dan parkir motor 5 ribu rupiah.

    Curug Cigamea berjarak kurang lebih 400 meter dari pintu masuk. Akses jalan dari pintu masuk menuju air terjun tertata rapi dengan tangga konblok berundak. Jalur tersebut sudah dilengkapi dengan pagar pembatas. Saat menempuh jalan ke Curug, kita menempuh jalan yang menurun tajam. Satu anak tangganya saja hampir setinggi 30 cm. Jalannya pun berlumut, hanya bebatuan di tengahnya saja yang aman. Jadi benar-benar pastikan untuk memakai sandal atau sepatu yang bawahnya tidak licin.  Deretan bukit memenuhi pemandangan di sekitar jalur trekking ini. Kami melihat warung-warung kosong dan rusak tak ada lagi penghuninya di sepanjang jalan setapak yang kami lewati. Mungkin karena monyet-monyet liar di Hutan. Dari jalur undakan konblok yang kami lewati ini, kita dapat melihat ketinggian air terjun yang sebenarnya. Karena terlihat cukup jelas saat diperhatikan sisi kiri tebing di depan.

Tangga konblok berundak

    Setelah sekitar 15 menit berjalan. Kami tiba di Curug Cigamea. Curug ini memiliki dua buah air terjun bersebelahan dengan ketinggian 30 meter dan 50 meter. Air terjun pertama debit airnya tercurah menyebar, berdinding tebing hitam dan terkesan keras seperti batu cadas. Air terjun kedua tercurah dari sela-sela tebing diantara tetumbuhan. Dindingnya berupa tebing kemerahan seperti tanah, dengan aliran air yang tetap jernih. Percikan airnya membentuk gerimis. Di bawah curug terhampar bongkahan batu-batu kali besar berwarna hitam pekat. Di sekitarnya pepohonan rimbun. Hawanya sejuk sekali dan airnya dingin.

Curug Pertama

 

Curug Kedua

    Beberapa pengunjung juga menikmati berendam dan duduk bermain air di kolam bawah air terjun.  Tentunya dengan tidak melewati batas aman. Ada juga yang menikmati sejuknya air terjun sambil berdiri di bawah curahannya yang terasa seperti rintik hujan. Kedua air terjun ini cukup aman digunakan untuk berendam di kolamnya yang kehijauan. 

    Selain air terjun, ada penjual gorengan, mie rebus, jajanan, kopi, bahkan sate pun juga ada. Haha. Jika handphone lowbet atau tidak membawa kamera, di sana ada beberapa Bapak-bapak Fotografer yang menawarkan jasanya. Ada toilet dan juga Mushala.

    Karena cuaca mulai germis, setelah berfoto dan bermain air pukul 14.30 kami memutuskan untuk pulang. Lumayan ngos-ngosan menaiki satu demi satu anak tangga yang lumayan tinggi ini. Sekalian olahraga. Hehe. Setelah keluar dari Taman Wisata Gunung Bunder, Di tengah perjalanan pulang, kami salat ashar di Masjid Abdul Kadir, Pamijahan Bogor. Masjidnya besar dan arsitekturnya bagus sekali. Tempat wudhu dan toiletnya nyaman juga. Setelah salat, kami melanjutkan perjalanan pulang. Kami sampai kembali Di Depok pukul 6 sore. Beberapa kali perjalanan terhenti karena hujan yang lumayan deras. Perjalanan yang menyenangkan dan pengalaman yang berkesan. Next, kemana lagi ya? :)

Pengalaman Suka Duka Menjadi Freelance Designer

    Siapa bilang jadi Freelancer itu hidupnya enak terus? setiap pekerjaan pasti ada suka dukanya. Termasuk menjadi Freelance Designer. Di tulisan kali ini aku akan berbagi pengalaman suka duka menjadi Freelance Designer. Semoga tulisan ini bisa mencerahkan siapapun yang ingin menjadi Freelancer di bidang desain. Btw, desain yang aku geluti sementara ini di bidang logo dan branding, desain grafis, desain UI/UX (website dan aplikasi) dan ilustrasi.

Photo by Anna Shvets from Pexels

    Aku mulai dari sukanya dulu ya. Ngomongin dukanya belakangan aja. Hehe. Berikut beberapa poin sukanya menjadi Freelance Designer.

1. Flexibilitas Waktu dan Tempat Kerja

    Berbeda dengan pekerja kantoran yang bekerja dari jam 9 sampai jam 5 sore pada umumnya, menjadi seorang Freelancer bisa mengatur waktu jam kerja sendiri. Mau dikerjain habis subuh, sore-sore sambil ngeteh ataupun tengah malem di saat orang-orang tidur. Kerjanya juga gak harus di satu tempat, kalau bosan kerja di rumah, bisa ke Cafe, staycation ataupun lagi hiking. Selama masih ada sinyal internet tentunya. Hehe. Bebas-bebas aja selama hak klien terpenuhi dan sesuai dengan deadline yang disepakati. Gak perlu menghadapi macet-macetan dan stress di jalan seperti orang kantoran. Gak perlu penampilan yang rapih-rapih. Kerja di rumah pake piyama juga jadi. Hehe. Koordinasi dengan Klien tidak perlu tatap muka secara langsung, bisa melalui vicon, email atau chat. Kalau lagi gak mood atau lagi gak ada ide bisa keluar jalan-jalan sebentar, olahraga, baca buku, tidur atau kegiatan lainnya. Baru kembali bekerja lagi.

2. Income yang Didapat Bisa Lebih Besar dari Karyawan

    Paling seneng kan kalau ngomongin money? Hehe. Sebagai Freelance Designer, income yang didapatkan bisa lebih besar dari gaji orang kantoran dalam satu project atau dalam akumulasi beberapa project dalam sebulan. Bisa dua digit sekali dapat project. Ini tergantung jam terbang, skill dan koneksi Klien ya. Klien-nya kelas kakap atau kelas teri. Tapi bukan berarti uang yang didapat buat hura-hura. Tetap harus ditabung karena hidup tidak mulus-mulus saja. Hehe. 

3. Bisa Memilih Project yang Ingin Dikerjakan

    Kita tidak harus menerima semua project yang ditawarkan untuk dikerjakan. Ambil yang mana yang kira-kira sanggup untuk dikerjakan. Kalau di Kantor kan semua pekerjaan yang datang harus dikerjakan suka atau tidak suka. Tapi gaji segitu-segitu aja. Hehe.

4. Tidak Terlalu Terikat Aturan

    Aturan yang harus dipatuhi hanyalah kesepakatan kita sebagai Freelance Designer dengan Klien dalam hal project yang dikerjakan. Tidak seperti di Kantor yang punya beberapa aturan. Misalnya masalah absensi, kalau terlambat datang ke kantor lima menit potong gaji, telat 10 menit dihitung cuti setengah hari, dan lain sebagainya. Kalau mengajukan lembur, hanya boleh maksimal berapa jam dalam sebulan. Sisanya kerja seikhlasnya. Padahal pekerjaannya lebih banyak daripada waktu yang diberikan dari 9 to 5. Hehe

5. Bisa Menentukan Harga Sendiri

    Kita bisa menentukan harga jasa yang kita berikan dengan perhitungan sendiri untuk beberapa project yang dijalankan. Tetapi ini disesuaikan dengan skill, jam terbang, jenis pekerjaan yang dikerjakan dan deadline pekerjaan juga ya. Semakin upgrade skill dan semakin lama jam terbang, harga jasa juga bisa semakin tinggi. Masih masuk akal lah harganya. Hehe.

    Di balik semua kenikmatan itu, ada juga dukanya dong. Berikut beberapa poin dukanya menjadi Freelance Designer. Apa sajakah itu?

1. Tidak Ada Weekend dan Tanggal Merah

    Saking flexibilitasnya waktu, terkadang kita harus mengerjakan pekerjaan di tanggal merah atau weekend karena deadline atau tengah malam harus vicon atau membalas email/chat dengan Klien kalau beda Negara. Waktu untuk keluarga atau hobi terkadang harus dikorbankan ketika timeline project sedang mepet dan banyak job yang harus dikerjakan atau ada revisi dadakan. Untuk hal ini bisa diatasi dengan manajemen waktu sebenernya, kecuali untuk hal-hal yang bersifat urgent. Freelance dosen't mean Free. Hehe

2. Pendapatan yang Tidak Pasti

    Walaupun income yang didapat bisa lebih besar dari gaji sebulan karyawan kantoran. Tetapi jumlah ini tidak tetap setiap bulan. Kita harus memikirkan bulan berikutnya. Bisa saja bulan berikutnya job yang didapat tidak sebanyak yang didapat bulan ini. Maka, ketika mendapat income yang lebih selalu utamakan untuk ditabung terutama untuk dana darurat. Bukan untuk meningkatkan gaya hidup. Gaya hidup ya bukan kualitas hidup. Kalau gaya hidup tuh misalnya beli barang-barang branded yang tidak sesuai kebutuhan. Kalau kualitas hidup tuh lebih ke kebutuhan, biasanya makan tahu tempe, kalau ada lebih boleh sekali-kali makan ayam atau daging. Hehe.

3. Pembayaran dari Klien yang Telat

    Kalau orang kantoran pasti tanggal gajiannya, menjadi Freelancer keterlambatan pembayaran bisa saja terjadi dan itu terkadang tidak dalam jangka waktu yang sebentar. Bisa ada yang dipending sampai bulan berikutnya. Hehe. Padahal pekerjaan sudah selesai. Saran aku selalu minta DP 50% untuk Klien yang baru menggunakan jasa desain kalian dan jangan kasih file original dan highres-nya sebelum pembayaran dilunasi. Klien menahan hak Freelancer, Freelancer menahan hak Klien. Saling menyerahkan ketika sudah melaksanakan kewajiban masing-masing. Oh iya, sebelum uang dari Klien ada di tangan kalian, jangan hitung dulu sebagai pemasukan bulanan karena bisa saja pembayaran tertunda ini. Jangan tergoda dulu untuk beli ini itu karena dipikiran nanti ada uang project A ini. Beli sesuatu kalau pembayaran memang sudah diterima. Jangan lupa selalu ingatkan Klien untuk segera melunasi pembayarannya ya.

4. Dikira Pengangguran, Ngepet atau Pesugihan

    Karena flexibiltas waktu bekerja dan tempat, dikira tetangga pengangguran karena sering berada di dalam rumah, tidak keluar rumah untuk bekerja pada umumnya. Hampir setiap hari datang tukang paket mengantarkan pesanan ke rumah, dikira tetangga ngepet atau pesugihan karena kalau pengangguran dapet uang darimana. Hehe. Padahal kita di dalam rumah bekerja.

5. Menjaga Kepercayaan dan Loyalitas Klien

    Pekerjaan dari Klien adalah sumber pendapatan dari Freelancer. Makanya perlu menjaga kepercayaan Klien. Jangan mengecewakan Klien dan jangan mengambil pekerjaan bila sudah cukup banyak project yang dipegang. Kalau terlalu sibuk dan tidak bisa meng-handle, resiko besar kehilangan Klien. Mencarinya susah, hilangnya mudah.

6. Bayar Asuransi Kesehatan Sendiri

    Tidak ada jaminan kesehatan untuk Freelancer seperti benefit yang diberikan perusahaan. Jadi, jika ingin menggunakan asuransi kesehatan ya sisihkan income per bulan untuk membayar itu. Kalau tidak ingin menggunakan asuransi, selalu sisihkan untuk dana darurat jika sewaktu-waktu ada pengeluaran tak terduga seperti sakit.

    Mungkin itu saja sharing pengalaman aku. Menjadi Freelancer bukan pilihan terbaik untuk semua orang, jadi memang harus dipikirkan baik-baik sebelum benar-benar menekuninya. Semoga bermanfaat.

Tips Supaya Gak Mager Olahraga

    "Oke, besok mulai olahraga". Begitu statement dalam hati. Tetapi keesokan harinya bangun tidur kesiangan. Lalu scrool gadget berjam-jam. Kemudian tidur lagi. Repeat. Hehe. Nih, Aku akan kasih tips supaya gak mager olahraga dan ini yang aku lakukan juga setiap rasa malas melanda. 

Photo by Pixabay from Pexels

1. Niat

    Apapun yang kita lakukan harus didasarkan pada niat. Begitupun dengan olahraga. Niatnya berolahraga untuk apa. Supaya lebih sehat dan bugar? suapaya awet muda? Supaya merawat jasad yang dititipkan oleh Allah? Coba buat list apa saja yang mendorong kamu supaya gak males olahraga. Jadi, ketika malas melanda semua kembali kepada niat. InsyaAllah kamu akan termotivasi kembali. Motivasi terbesar itu ada pada diri sendiri. Bukan orang lain.

2. Cari Olahraga yang Disukai

    Banyak cabang olahraga yang bisa kamu coba. Baik indoor maupun outdoor. Ada yoga, zumba, lari, badminton, bersepeda, berenang, panahan, berkuda, tenis dan lain-lain. Kamu bisa pilih olahraga apa yang disukai dan lakukan. Mulai dan coba aja dulu. Kalau sudah suka, InsyaAllah selanjutnya bisa konsisten kayak olahraga adalah kebutuhan bukan suatu keterpaksaan.

3. Pakai Baju dan Sepatu Olahraga

    Ketika malas untuk berolahraga, mulailah dengan mengganti pakaian dengan pakaian olahraga dan gunakan sepatu olahraga yang sesuai. Buat wanita, banyak banget baju workout yang lucu-lucu. Ini bisa jadi motivasi dan meningkatkan mood juga. Kalau sudah ganti, masa mau tidur lagi? hehe.

4. Cari Teman Olahraga Bersama

    Menemukan teman yang sefrekuensi dan mempunyai hobi olahraga yang sama tentu mengasyikan dan bisa saling mengingatkan ketika malas berolahraga melanda. Kamu bisa mulai dengan bergabung dengan komunitas. Misalnya kamu suka olahraga lari, bergabunglah dengan komunitas penyuka olahraga lari biar lebih semangat lagi larinya. Kamu juga bisa ikut event-event lari, biar tambah luas lagi pertemanannya. Hehe. Selain itu, Kamu juga bisa ikut kelas-kelas yang biasa diadakan oleh studio-studio olahraga seperti poundfit, zumba, pilates, dll.

5. Just Do It

   Jangan banyak alasan, "just do it". Mau ada temen workout ataupun nggak. Jika cuaca di luar sedang tidak mendukung untuk olahraga outdoor atau ikutan kelas yang diadakan oleh Studio Olahraga, kamu bisa mengikuti gerakan dari video workout di youtube. Memulainya memang berat. Tetapi setelahnya dapat meningkatkan mood dan membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih rileks. Balik lagi ke poin pertama, yaitu NIAT.

    Mungkin segitu aja tips supaya gak mager olahraga ala aku. Semoga tipsnya bermanfaat. Ayo lakukan jangan cuma dibaca aja. Hehe. Sehat-sehat ya teman-teman semua :)

Hei Ladies, Banggalah Menjadi Ibu Rumah Tangga!

    Disclaimer : Konteks Ibu Rumah Tangga dalam tulisan ini adalah pure stigma Ibu Rumah Tangga di Indonesia yang mengurus segala urusan rumah tangga dari A samapi Z tanpa dibantu ART (Asisten Rumah Tangga) dan Baby Sitter. 

    Kenapa aku menulis ini padahal aku sendiri belum menjadi ibu rumah tangga? Aku memiliki beberapa teman yang menjadi Ibu Rumah Tangga dan mereka minder dengan mengatakan "Aku kan cuma Ibu Rumah Tangga. Enak kalau bisa kerja sendiri. Punya penghasilan sendiri. Mau beli apa saja tinggal beli dan lebih dihargai". Wahai para wanita, profesi Ibu Rumah Tangga itu bukan "cuma". Kalian merangkap beberapa profesi jadi satu. Tidak ada cuti apalagi resain. Tidak digaji pula. Kalian  melakukannya seumur hidup kalian dengan sabar dan ikhlas mengharap ridho Allah. Itu tidaklah mudah.

Photo by Sarah  Chai from Pexels
Photo by Sarah Chai from Pexels: https://www.pexels.com/photo/faceless-woman-chopping-bell-pepper-during-lunch-preparation-in-kitchen-726291

    Profesi Ibu Rumah Tangga adalah profesi yang mulia yang harus disyukuri juga. Wanita-wanita yang bekerja di luar sana belum tentu bisa sabar menjalani profesi ini. Dari subuh sudah bangun menjadi Chef memasak dan menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak. Walaupun kadang beli nasi uduk atau lontong sayur dan gorengan di warung buat sarapan pun itu juga termasuk menyediakan waktu buat jalan ke warungnya dan kemudian menyiapkan di meja makan. Lalu menyiapkan bekal anak dan suami, berubah profesi lagi menjadi Driver mengantar dan menjemput anak sekolah, menyiapkan makan siang, mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, menyapu, mengepel, mencuci, menyetrika baju. Lalu pada malam hari menjadi Guru menemani anak-anak belajar dan mengerjakan PR, mengajari mengaji, mendidik anak-anak agar berakhlak mulia. Ketika ada anggota keluarga yang sakit berganti profesi menjadi Perawat yg siap siaga sampai kurang tidur.  Setiap suami memberi nafkah harus menjadi Manager Keuangan agar cukup sampai akhir bulan. Besoknya melakukan hal yang sama setiap harinya. Menjadi Seorang Ibu Rumah Tangga tidak ada sekolahnya. Semua learning by doing. Setinggi apapun pendidikan yang telah ditempuh oleh seorang wanita, tidak ada mata kuliah yang mengajarkan untuk menjadi seorang Ibu Rumah Tangga yang tangguh. Hehe

    Menurutku kenapa wanita yang berprofesi menjadi Ibu Rumah Tangga merasa minder padahal sebelumnya juga mereka pernah ada yang bekerja sebelum menikah dan punya anak? itu karena kurangnya support dan perhatian dari keluarga kecilnya, keluarga besarnya, lingkungan dan sesama wanita juga. Tidak dihargai apa yang sudah dikerjakan. Hanya dibilang malas-malasan saja di rumah. Hanya meminta uang dari suami gak bisa mandiri. Tolonglah juga kepada para suami, support-lah dan buat isteri kalian bangga menjadi Ibu Rumah Tangga. Tidak perlu yang wah, melakukan hal-hal kecil pun seperti mengucapkan terimakasih dan didengarkan cerita kesehariannya sudah membuat mereka bahagia, merasa dihargai, dan bersemangat kembali. Sesekali belikanlah sesuatu yang mereka suka. Mereka mengorbankan karir, ambisi dan mengesampingkan keegoisannya agar bisa memberikan seluruh perhatiannya untuk keluarga. Jadilah support system-nya. Bantulah mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Membagi tugas sehingga isteri tidak merasa sendirian. Rumah tangga bukanlah saling mengandalkan tetapi kerjasama.

    Wahai Ibu Rumah Tangga, tidak semua yang kalian lihat pada wanita bekerja itu enak semua. Hakikatnya wanita itu tulang rusuk bukan tulang punggung. Ada yang tetap bekerja bukan karena eksistensinya atau mengejar karir, tetapi karena ingin membantu perekonomian keluarga dan ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya juga. Mereka juga punya dilema, meninggalkan anak-anak ketika masih tidur terlelap dan kembali ke rumah ketika anak-anak sudah kembali tidur. Harus kehilangan beberapa momen golden age anak-anaknya. Tidak tenang ketika harus bekerja apalagi harus keluar kota sementara anaknya sakit dan diasuh oleh Pengasuhnya. Sementara dia juga harus membagi tanggung jawabnya dengan pekerjaannya. Banyak juga wanita bekerja yang ingin menjadi Ibu Rumah Tangga. Tetapi kondisinya belum bisa. Jadi, bersyukurlah memiliki kesempatan untuk memilih profesi ini.

    Kamu berharga dan bisa bermanfaat dengan memilih profesi Ibu Rumah Tangga. Tetaplah menjadi wanita yang tangguh. Jika ada yang merendahkanmu karena profesi ini, penilaian manusia itu tidaklah penting. Kita yang tahu kondisi kita sendiri. Semoga bermanfaat.

Review Gragas Resto & Coffee, Tempat Asyik Buat Nongkrong Di Depok

    Minggu lalu aku dan teman-temanku meyempatkan waktu untuk berkumpul bersama. Beberapa temanku merekomendasikan tempat dan akhirnya kita memutuskan untuk berkumpul di Gragas Resto & Coffee yang berada di Depok karena mayoritas dari kita tinggal di Depok. Hehehe. Yuk kita review tempatnya.

Tampilan Gragas Resto dan Coffee dari luar

    Apakah kalian mengira kalau lokasi tempat nongkrong ini berada di Jalan Margonda Raya yang merupakan pusat bisnis dan ekonomi Kota Depok? hehe. Bukan teman-teman. Gragas Resto & Coffee berlokasi di Jalan Raya Kalimulya No.66, Kalimulya, Kec. Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16413. Silakan KLIK DI SINI untuk membuka peta lokasinya.

    Pertama kali datang ke sini, desain bangunannya dari luar keren banget dan instagramable. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Parkirannya cukup luas. Ketika ingin memasuki Resto dan Coffee ini ada Waiter yang membukakan pintu sementara Waiter lainnya menyambut hangat dengan mengucapkan selamat datang. Resto ini menawarkan dua pilihan tempat, yaitu indoor dan semi outdoor. Karena aku yang datang pertama kali dibanding teman-temanku, aku memilih untuk duduk di indoor yang ada AC-nya. Waitress pun menawarkan buku menu. Aku pun memesan Dark Chocolate Hot seharga 31 ribu. Ketika minumannya datang, ada gambar pegasus di atasnya. Aku terkesan sekali. Jago banget Baristanya bisa gambar sedetail itu di atas liquid. Menurut aku rasa dari hot chocolate-nya pas. Agak pahit gitu. Bukan dark chocolate yang sudah ditambahkan gula. Di atas piring kecilnya disajikan dua bungkus gula jika ingin ditambahkan. Untuk ukuran gelasnya ini cukup besar menurutku. Bisa minum sampai siang. Hehe.

Gambar Pegasus di atas dark chocolate hot

    Setelah teman-temanku yang lain satu per satu datang kita memutuskan untuk pindah ke tempat Semi Outdoor-nya supaya lebih enak ngobrolnya. Cafenya menghadap jalan raya sehingga terdengar agak bising dengan kendaraan yang lewat lalu lalang. Tetapi masih cukup nyaman kok. Kita duduk di atas bangku kayu yang berada di tengah-tengah di samping kolam yang ada ikan Koi-nya. Bangku ini cukup untuk 8 orang.

Area Semi Outdoor, Bangku tempat kita duduk

Area Semi Outdoor

Kolam Ikan koi

    Selain tempat nongkrong, disediakan juga tempat untuk acara seperti Birthday atau Wedding Party yang cukup luas juga. Ada juga meeting room yang nyaman. Selain itu, ada juga fasilitas live music, hanya saja untuk Guest star-nya ada di waktu tertentu.

Birthday/Wedding

Live Music

    Untuk yang membawa anak, disediakan baby chair dan juga ada playground-nya. Jadi orang tua bisa mengawasi anak bermain sambil menikmati makanan. Fasilitas lainnya ada free wifi dan stop kontak yang pastinya berguna sekali untuk Mahasiswa yang ingin sekalian mengerjakan tugas atau Freelancer yang bosan kerja di rumah. Lalu ada Mushola dan Toilet yang cukup nyaman dan juga Smoking Area supaya tidak mengganggu kenyamanan tamu yang lain. 

Area Playground

    Dari segi menu makanan, di sini disediakan berbagai menu Western dan Asian. Ada Kids menu juga bagi yang membawa anak. Buat yang mau ngemil aja juga ada snack dan dessert. Yang mau makan ramean bisa pilih pizza dengan berbagai macam toping. Minumannya juga beraneka ragam, ada espresso based yang hot dan cold, mocktail, jus, dan lain-lain. Range harga makanan dan minuman di sini menurut aku standar dari 30 ribuan sampai 100 ribuan.

    Aku pesan Caesar Salad seharga 37 ribu. Isinya full semangkuk dan kejunya rich taste. Worth it banget menurutku. Aku juga memesan air mineral seharga 13 ribu. Jadi total aku makan dan minum di sini sekitar 90 ribuan sudah termasuk pajak. Berikut spill harga makanan yang aku dan teman-temanku pesan siapa tau dari kalian ada yang butuh referensinya. 

Referensi Harga Menu yang Kita Pesan

    Overall, menurut aku tempat ini cozy banget, harga makanan dan minumannya juga terjangkau, pelayanannya baik sekali, fasilitasnya lumayan lengkap. Kalian bisa cek website-nya KLIK DI SINI dan instagram-nya KLIK DI SINI Buat kalian yang tempat tinggalnya di sekitar Depok atau yang ingin berkunjung ke Depok mungkin bisa mencoba berkunjung ke sini bersama teman-teman maupun keluarga. Semoga bermanfaat.

Hal-hal Dikerjakan UI/UX Designer dalam Suatu Perusahaan atau Project

    Desainer UI bertanggung jawab untuk membuat desain tampilan antarmuka pengguna (user interface) untuk website atau aplikasi, sedangkan Desainer UX (User Experience) bertanggung jawab untuk merancang pengalaman pengguna yang menyenangkan dalam pemakaian website atau aplikasi tersebut. 

Photo by Surja Sen Das Raj from Pexels

    Terkadang ada perusahaan yang mempekerjakan satu orang Desainer untuk menangani kedua hal tersebut, maka ia berperan sebagai Desainer UI/UX. Untuk perusahaan yang sudah besar, mereka tidak mempekerjakan satu Desainer untuk menangani UI sekaligus UX. Masing-masing pasti ditangani oleh divisi yang menangani UI sendiri dan UX sendiri. Jika ingin penjelasan lebih lengkapnya, silakan baca di tulisan aku sebelumnya KLIK DI SINI.

Dari segi UX, hal-hal yang dikerjakan adalah sebagai berikut :

1. Mencari Referensi (Riset)

    Mencoba berbagai website atau aplikasi serupa untuk mempelajari UX dari website atau aplikasi kompetitor, kemudian menemukan formula terbaik dari masing-masing website atau aplikasi dan memutuskan mana yang bisa diadaptasi untuk proyek yang akan dijalankan.

2. Membuat User Flow

    User flow adalah serangkaian tugas atau langkah yang perlu pengguna lalui dari awal hingga akhir untuk dapat menjalankan suatu fungsi atau fitur website atau aplikasi. Contoh dari User flow adalah ketika kamu ingin memesan ojek online. Maka langkah yang kamu lakukan adalah pertama membuka aplikasi ojek online. Kemudian memilih icon bergambar motor dengan tulisan "bike". Lalu kamu mencari lokasi tujuan kamu, kemudian memilih lokasi penjemputan. Lalu kemudian memilih metode pembayaran. Setelah itu, kamu tinggal menekan button "book", abang ojek akan menjemput kamu di titik lokasi penjemputan. Contoh User flow silakan KLIK DI SINI

3. Membuat Prototype

    Setelah riset dan membuat User flow, maka UX Designer membuat prototype (berupa wireframe) gambaran flow yang dibuat.  Btw, wireframe adalah kerangka website atau aplikasi untuk memberi gambaran struktur desain yang akan dibuat nantinya. Contoh dari membuat wireframe adalah ketika membuka aplikasi, maka user perlu login jika sudah register sebelumnya, jika belum register, user harus register dengan mengisi data yang diperlukan terlebih dahulu. Maka gambaran dalam sebuah halaman login, terdapat input username dan password, lalu button login dan button register, forgot password, dan sebagainya. Contoh wireframe silakan KLIK DI SINI

    Nah itu tadi poin-poin gambaran pekerjaan dari sisi UX,  sedangkan dari sisi UI hal-hal yang dikerjakan adalah sebagai berikut :

1.  Melakukan branding pada website atau aplikasi 

    Melakukan branding dilakukan melalui pemilihan warna dan typeface yang tepat. Biasanya menyesuaikan dari brand guideline atau logo perusahaan yang akan dibuatkan website atau aplikasinya. 

2. Menyusun layout 

    Menyusun layout untuk website atau berdasarkan UX flow yang memudahkan pengguna dan juga bagus dari sisi estetika.

3. Memilih foto atau ilustrasi yang tepat untuk website atau aplikasi.

    Dalam pembuatan website atau aplikasi tentu tidak hanya terdapat teks saja, tetapi juga terdapat foto atau ilustrasi. Sebagai UI Designer tentu perlu memilih foto atau ilustrasi yang tepat. Ketika user ingin memesan makanan melalui aplikasi ojek online, user akan mudah menemukan dimana dia harus mengklik-nya.

4. Membuat icon custom jika diperlukan untuk item-item tertentu di halaman website atau aplikasi.

    Sebenarnya sudah ada icon-icon standar yang dimuat menjadi framework css yang bisa digunakan untuk mempermudah menampilkan icon-icon standar dalam front-end development yang dikenal dengan font awesome. Tetapi terkadang diperlukan icon-icon custom yang tidak terdapat pada font awesome dan agar desain terlihat berbeda dari platform yang lainnya.

5. Copywriting

    Seharusnya ini pekerjaan Copywriter yang terpisah. Tetapi seringnya Desainer UI yang memikirkan copywriting konten agar tampilan mock up lebih meyakinkan dan "hidup" dengan teks yang sesuai.

6. Membuat mockup grafik

    Seringkali dalam mengerjakan proses desain, ada data-data yang ditampilkan dalam mockup. Agar user lebih mudah membacanya salah satunya adalah dengan dibuat grafik. Maka, seorang Desainer UI diharuskan untuk membuat grafik. Salah satu grafik yang membuatku cukup repot membuatnya adalah radar chart.

7. Melakukan Prototyping

    Setelah masing-masing halaman website atau aplikasi sudah dibuat. Maka dilakukan prototyping. Prototyping adalah proses mendemonstrasikan website atau aplikasi agar bisa dicoba oleh user secara langsung (tombol-tombolnya bisa diklik) sebelum masuk produksi (coding). Kamu bisa menggunakan aplikasi figma, adobe xd atau sketch untuk membuat prototyping. Contoh prototyping bisa kamu lihat KLIK DI SINI

    Nah, itu dia hal-hal yang dikerjakan UI/UX Designer dalam menyelesaikan suatu project. Apakah kamu berminat mendalami salah satunya atau menjadi Full Stack Designer? Hehe. Semoga bermanfaat.

Serba Serbi Bermedia Sosial. Jarimu, Harimaumu!

    Ketika bermedia sosial akun apa saja yang kalian follow? mungkin sebagian besar adalah akun-akun yang menarik dan relate sama kalian kan? misalnya kalian suka dengan dunia desain, maka akun-akun yang kalian follow juga yang berhubungan dengan dunia desain dan kreativitas atau sosok Influencer tertentu. Lalu selebihnya adalah akun teman-teman yang memang dikenal di dunia nyata untuk saling follow di media sosial.

Photo by Tracy Le Blanc from Pexels

    Sudah beberapa bulan ini aku jarang banget membuka beberapa akun medsos. Aku memang sengaja menyibukan diriku agar tidak 'gatal' membukanya karena aku tidak ingin menjadi kecanduan. Hidup terasa hampa tanpa medsos. Haha. Waktu tidak terasa ketika membuka medsos, scroll...scroll...niatnya cuma 10 menit jadi kebablasan sampai berjam-jam. Pertama-pertama mencoba untuk tidak membuka akun medsos rasanya aneh sekali seperti ada yang kurang. Tapi setiap kali ingin membukanya, aku mengalihkan perhatianku dengan membaca buku ataupun e-book, membersihkan rumah, menulis, mencari ide konten untuk video, menggambar, berolahraga, berkebun atau kegiatan apapun itu agar tidak terlalu sering menyentuh gadget.

    Setiap orang ingin menunjukan eksistensinya di media sosial. Ada yang memposting feed instagram sehari 5 kali yang berisikan foto selfie dirinya, liburannya, ootd-nya, flexing dan berbagai jenis postingan lainnya. Ada juga yang memposting story di instagram atau status whatsApp untuk memposting produk jualannya sampai panjang titik-titiknya. Ada juga yang curhat dan berkeluh kesah tentang persoalan pribadinya. Mengapa seseorang lebih mudah mengekspresikan perasaannya lewat media sosial? Bahkan orang yang bersifat pendiam di dunia nyata bisa menjadi pribadi yang bertolak belakang di media sosial. Mungkin karena sifat online dari dunia maya yang tidak mengharuskan penggunanya bertatap muka, sehingga pengguna media sosial lebih berani untuk berbicara atau berkomentar. Ya sah-sah saja sih memposting apa saja. Tetapi kalau setiap apa yang kita lakukan, apa yang kita rasakan selalu diposting, itu kurang bijak sih menurutku. Tidak semua orang peduli dengan apa yang kita lakukan dan yang terjadi dalam hidup kita.

    Seseorang yang memposting kehidupannya di media sosial bisa jadi bertolak belakang dengan kehidupan real-nya. Foto atau video sesorang yang kita lihat dengan visual yang sempurna bisa jadi adalah hasil editing atau menggunakan filter. Seseorang yang terlihat selalu ceria bisa jadi tidak memperlihatkan kesedihannya di media sosial. Turunkan ekspetasi kita terhadap 'kesempurnaan' seseorang atau kehidupan orang lain di media sosial.

    Media sosial juga sering bikin salah paham. Ada teman, saudara, tetangga yang memposting sesuatu disangka menyindir. Ada yang posting video liburannya dikira pamer, ada yang posting lagi sedih atau kegalauannya dikira gak bersyukur. Padahal mungkin yang memposting tidak bermaksud apa-apa, ya hanya ingin memposting saja tanpa bermaksud menyindir siapa-siapa. Bisa jadi hati kita yang berperasangka buruk.

    Aku pribadi jarang bahkan hampir tidak pernah membuka story atau status orang lain di medsos. Gak kepo aja sama apa yang sedang diposting orang lain dan gak ada waktu juga. Hehe. Kalau setelah posting story atau status di akun pribadi, langsung aku close tanpa pengen tahu siapa saja yang "seen". Menurutku gak penting aja. Aku membuka medsos hanya untuk mencari info dengan menonton atau membaca konten orang lain secara random yang tidak aku kenal dengan feature explore, memberi info melalui konten yang aku buat atau sekedar refreshing share video atau foto yang menurutku menarik atau bermanfaat dari konten orang lain. Kalian ada yang sama kayak aku gak?

    Setiap aku ingin memposting sesuatu atau share konten milik orang lain, aku memberi jeda dan berpikir berkali-kali terlebih dahulu "penting gak sih untuk aku posting atau share?" atau ini hanya "spam". Hehe. Hal lain yang mungkin tidak kita sadari ketika bermedia sosial adalah share data pribadi atau rahasia pribadi bahkan aib sendiri ke ranah publik. Misalnya curhat masalah rumah tangga atau konflik internal keluarga. Masalah yang kita unggah akan menjadi santapan publik dan orang lain akan menikmatinya layaknya tontonan. Bukannya solusi yang kita dapat, justru kemungkinan besar masalah akan bertambah runyam. Selain itu, sebaiknya kita berhati-hati untuk menyebarkan data, identitas, maupun foto-foto pribadi, supaya tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki niatan buruk karena media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya.

    Sebagai bagian dari produk teknologi masa kini, media sosia memiliki dua sisi mata pedang. Media sosial hanyalah sarana atau media yang bersifat netral, sedangkan pengguna yang akan memanfaatkannya menjadi sarana pembawa kebaikan atau justru sebaliknya. Semoga kita bisa bijak dalam bermedia sosial. Jarimu, harimaumu! Semoga bermanfaat.

Tips Mengelola Keuangan Pribadi

    Pada tulisan kali ini Aku ingin sharing tentang tips mengelola keuangan pribadi. Aku memang bukan ahli ekonomi, ini aku tulis berdasarkan pengalaman. Mungkin ini bermanfaat untuk dibagikan. Kalau ada yang tidak sejalan ya tidak apa-apa. Perbedaan adalah hal yang biasa.

Photo by Bich Tran from Pexels

    Prinsip pertama yang Aku pegang adalah “Ketika Allah naikan level keuanganmu, jangan kau naikan gaya hidupmu”. Yang tadinya makan di Warteg setiap hari lalu berubah makan di Restauran hampir setiap hari. Pesan minum-minuman kekinian semacem kopi atau boba sehari tiga kali atau Nongkrong di tempat-tempat fancy setiap pulang kerja. Baru deh akhir bulan makan indomie pake nasi, pinjem uang ke teman buat sekedar makan atau  kalo udah kepepet banget minum promag.

    Kedua, prioritaskan dulu kewajiban. Ini setiap orang beda-beda ya. Misalnya memberikan sedikit rezeki kita ke orang tua (insyaAllah rezeki terus mengalir melalui doa-doa mereka), bayar tagihan listrik, bayar tagihan internet, ongkos ke kantor selama sebulan, bayar hutang kalau punya hutang, bayar kosan kalau gak tinggal sama orang tua, dan lain sebagainya. Segera bayarkan yang bersifat harian dan bulanan. Menghitung pemasukan dan pengeluaran dalam sebulan supaya tidak lebih besar pasak daripada tiang.

    Ketiga, belajar mengendalikan keinginan. Kalau aku sendiri berprinsip barang belum rusak ya belum beli lagi selama masih bisa digunakan dan membeli barang berdasarkan fungsi bukan yang paling update, bukan yang paling gaya, bukan yang ingin dibeli untuk dipamerkan ke orang lain. Beli barang lebih mahal sedikit tidak apa-apa karena untuk dipakai dalam jangka waktu lebih lama.  Kan jatuhnya lebih hemat. Daripada beli dengan selisin harga sedikit. Tapi gak awet malah jatohnya boros. Misalnya sepatu, aku baru ganti 2 tahun sekali. Baju juga itu-itu saja yang digunakan. Kalau masih layak tidak perlu beli dan jangan terjebak dengan fast fashion. Hehe.



    Keempat, kalau bisa beli barang-barang yang diingikan cash. Jauhi sebisa mungkin kredit atau hutang. Sekarang hutang itu difasilitasin banget di dunia digital dengan menggunakan “pay later”. Beli sekarang bayar nanti. Apalagi untuk kebutuhan sekunder dan tersier. Misalnya meminjam uang untuk beli gadget terbaru. Yang minjemin uangnya aja belum tentu gadgetnya paling baru. Ada kalimat klasik yang sering disampaikan orang-orang "Tapi kan kalo beli rumah gimana cash? Makin lama makin naik harganya. Gak bakalan punya rumah dong?" Kalian gak percaya Allah Maha Kaya? Rahmatnya amat sangat luas tersebar di muka bumi. Logika manusia gak akan sampe. Allah bisa kabulkan dengan mudah, minta saja sama Allah agar dimudahkan untuk memiliki rumah di dunia. Hal-hal yang dibeli secara kredit itu adalah barang-barang yang seharusnya belum layak kita miliki tapi kita memaksa sudah harus memilikinya. Sabar saja. Menabung pelan-pelan. Hidup tanpa hutang, tentram hidupnya. Orang yang paling kaya bukanlah orang yang banyak hartanya. Tapi yang gak punya hutang.

    Kelima, buat pos untuk “biaya tak terduga”. Kita gak pernah tau hidup kita kedepannya seperti apa. Seperti yang sudah kita lalu ketika terkena wabah covid19. PHK dimana-mana. Gaji dipotong sampai 50 persen, sedangkan selain untuk kebutuhan sehari-hari, ada juga cicilan yang harus terus dibayarkan. Simple-nya begini sisakan aja uang 10 rb setiap hari. Sebulan sudah 300 rb. 10 bulan sudah 3 juta. Lumayan kan? Dan ketika mendapatkan bonus dari tempat kita bekerja jangan langsung kalap dibelikan apa saja mengikuti nafsu. Tapi bisa kita investasikan atau belikan emas supaya uang kita gak inflasi. Jangan lupa sisakan juga untuk bayar kewajiban yang bersifat tahunan. Seperti bayar pajak kendaraan, rumah, dan lain-lain.

    Keenam, jangan mengandalkan satu sumber pendapatan. Buka "keran-keran" lainnya. sehingga bila satu "keran" mampet atau tidak bisa mengeluarkan "air" lagi. Masih ada keran lainnya. Mencoba setiap kesempatan yang datang dan perluaslah silaturahmi.

    Ketujuh, jangan lupa bersedekah. Ini ngingetin diri sendiri juga kok. Di dalam rezeki yang Allah titipkan terdapat hak-hak orang lain. InsyaAllah rezeki kita menjadi barokah. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Consistency is The Key

    Ada yang tahun barunya membuat resolusi baru untuk setahun kedepannya? tapi nanti di akhir tahun direvisi. Hehe. Untuk mencapai sesuatu, selain karena izin Allah yang utama, selebihnya kita hanya bisa berusaha. Dalam hal berusaha ini lah diperlukan konsistensi untuk mencapai sesuatu. "Consistency is the key". John Maxwell says, “Small disciplines repeated with consistency every day lead to great achievements gained slowly over time.” 

Photo by cottonbro studio from Pexels

    Untuk mencapai sesuatu biasanya tidak instan. itu adalah sebuah perjalanan. Satu langkah pada satu waktu. Mie instan aja perlu dimasak dulu sebelum dimakan kan? kecuali kalau mungkin kamu anak sultan yang bisa langsung auto sultan. Hehe. Tetapi di sini kita ingin membahas suatu proses.

    Kesalahan terbesar yang dilakukan banyak orang adalah mereka menetapkan standar terlalu tinggi untuk memulai. Semua ingin dilakukan sekaligus dalam waktu yang singkat dan tidak masuk akal. Mulailah dari hal yang ringan dulu lalu kemudian ditambah intesitasnya. Pilihlah rutinitas atau kebiasaan yang bisa kamu pertahankan, lalu kembangkan.

    Misalnya, kamu membuat resolusi di tahun 2023 ingi menjadi lebih sehat dan bugar. Lalu untuk mencapai target tersebut kamu membuat planning pergi ke Gym pada tanggal 1 Januari untuk berlari sejauh 20 mil, angkat beban selama satu jam, berenang sejauh 3 mil, tidak makan nasi, makan hanya sehari sekali dan hal-hal menyiksa lainnya. Setelah berlangsung satu atau dua minggu kemudian rasanya ingin meledak karena itu semua dilakukan secara berlebihan, sehingga menimbulkan rasa ingin menyerah dan berhenti. Rutinitas yang seperti itu tidak akan bertahan lama apalagi berkelanjutan. Bukannya jadi lebih sehat dan bugar yang ada malah menjadi sakit-sakitan.

    Lakukanlah dengan bertahap tetapi konsisten. Misalnya di awal bulan lakukan jalan kaki minimal 3 kali dalam seminggu selama 15 menit. Lalu kurangi makan makanan manis dan juga fast food (hanya boleh makan seminggu sekali). Makan dengan seimbang usahakan selalu ada karbohidrat, protein, vitamin, dll. Minum air putih yang cukup minimal 2 liter perhari, istirahat yang cukup, kurangi begadang dan lain sebagainya. Semua dilakukan secara konsisten setiap harinya. Buatlah punishment agar meminimalisir pelanggaran, misalnya kalau makan fast food 2 kali seminggu, artinya harus menambah intenistas jalan kaki. Setelah satu bulan konsisten, bulan berikutnya baru ditambah jalan kaki minimal 3 kali dalam seminggu selama 30 menit, makan fast food 2 kali dalam sebulan dan seterusnya. Begitupun dengan resolusi lain yang ingin kalian capai.

    Inilah yang benar-benar diperlukan, pilihan, intensionalitas (karakteristik kesadaran di mana kondisi sadar akan sesuatu yaitu, keterarahannya terhadap suatu objek) dan kemudian menindaklanjuti rutinitas yang berkelanjutan! Apa pun yang kamu pilih untuk dilakukan, niatkan, jadikan berkelanjutan, ikuti, dan konsisten! You can do it! Semoga bermanfaat :)

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers

Featured Post

Pengalaman Short Escape Ke Curug Cigamea Gunung Bunder | Track, Harga Tiket, Review Tempat

     Kalau kamu sedang jenuh dengan rutinitas pekerjaan, bosan dengan pemandangan gedung perkantoran dan gak punya banyak waktu untuk libura...

Contact Me

Get in touch