Aku akan sharing kejadian yang aku alami sekitar 5 talun lalu ketika aku tiba-tiba dikirimkan CC (Credit Card) atau kartu kredit dari salah satu Bank padahal aku tidak pernah mengajukan permohonan penerbitan kartu kredit. Kok bisa?

    Kejadian ini bermula ketika Aku sampai di tempat dimana Aku bekerja kemudian salah satu rekan kerjaku menghampiriku dan mengatakan bahwa kemarin sore disaat Aku sedang meeting keluar dan tidak kembali ke kantor ada titipan dari kurir dan dia menyerahkan dua buah amplop. Ketika aku melihat kedua amplop itu aku terkejut karena kedua amplop itu merupakan amplop kartu kredit dari satu Bank yang sama bertuliskan namaku dan di alamatkan ke tempat kerjaku. Kemudian Aku bilang pada rekan kerjaku bahwa Aku sama sekali tidak pernah mengajukan kartu kredit melalui media apapun ke Bank yang tertera di amplop itu. Dua sekaligus pula yang datang. Berniat untuk punya CC aja nggak ada sama sekali terpikirkan dalam hidupku.

    Aku biarkan kedua amplop itu di atas mejaku tanpa Aku buka sama sekali. Dua-duanya masih dalam keadaan tertutup rapat dan rapih sama seperti saat pertama kali Aku menerimanya. Siang hari Aku berniat untuk mendatangai Bank yang tertera di amplop tersebut dan Aku akan meminta klarifikasi. 

    Setelah beberapa urusan pekerjaan selesai dan makan siang, Aku menghampiri Bank yang mengirimkan aku dua amplop CC itu sekaligus. Aku mencari cabang yang terdekat. Setelah mengambil nomer antrian,  aku menunggu dipanggil untuk bertemu dengan CS (Customer Service).

    Saat Nomer antrian yang kupegang dipanggil, CS menyapaku dan Aku menyampaikan keluhanku mengapa Aku dikirimkan dua CC sekaligus padahal Aku tidak pernah mengajukan permohonan penerbitan CC. Aku menyerahkan kedua amplop berisikan CC tersebut yang masih tersegel rapih. CS memintaku menunggu sebentar untuk dia mengecek melalui komputernya. Lalu CS mengatakan “Mbak adalah Nasabah terpilih, jadi berhak mendapat kartu kredit.” Hah? Nasabah terpilih untuk ngutang gitu maksudnya?

    Aku tidak bersedia menerima CC itu lalu CS meminta izin Aku untuk membuka isi di dalam amplop tersebut. Aku mempersilahkan. Begitu dibuka CS menjelaskan kepadaku bahwa limit CC kartu yang pertama senilai sekian begitupun dengan limit CC yang kedua sekian juga. Aku bilang Aku tidak tertarik sama sekali memiliki CC. Lalu dia menanyakan kenapa tidak mau? Lalu aku jawab karena Aku tidak mau berhutang. Dia masih tidak menyerah dan bilang “Kalau menggunakan CC nanti bisa diskon loh Mbak, bisa dapet cashback, dapet reward point dan bla…bla…” Aku tetap pada jawabku yang pertama bahwa Aku tidak mau dan Aku tidak peduli dengan diskon, cashback, dan lain-lainnya itu. Prinsipku adalah mampu beli, belum mampu nabung dulu sampai cukup, kalau gak mampu ya gak usah gegayaan apalagi sampai ngutang untuk sesuatu hal yang tidak bersifat urgent!

    Dia masih berusaha merayuku untuk mengambil saja kedua CC tersebut “Mbak, banyak loh orang yang ingin mengajukan CC tetapi sulit untuk disetujui. Ini Mbak Nasabah yang terpilih tanpa harus mengajukan”. Ini dia sebenernya CS, Sales atau merangkap orang Marketing sih? apa kata-kata ‘Nasabah yang terpilih’ adalah bahasa marketing untuk menarik nasabah?

    Aku bilang bahwa Aku tidak mau. Aku ingin masalah ini cepat selesai. Jadi orang dewasa gini amat deh. Wkwk. Dia kemudian menyarankan aku untuk menyimpan saja dulu CC nya siapa tahu berubah pikirian. Ini Mbak CS lebih potensial jadi Sales daripada CS kayaknya. Gigih banget. wkwkwk.

    Aku tetap tegaskan bahwa Aku tidak mau mengambil CC tersebut. “Bisakah Mbak tidak memaksa saya dan memberikan solusi atas masalah terkirimnya CC gaib ini? Saya harus segera kembali ke tempat kerja saya Mbak. Bisa?” Dan CS nya pun akhirnya menyerah kemudian Aku diminta menandatangani selembar form yang kalau tidak salah intinya menyatakan bahwa Aku sudah mengembalikan CC tersebut dan tidak menggunakannya lalu Mbak CS meminta izin untuk menggunting kedua CC tersebut dan menghancurkannya. Oke, good. Aku pun mengizinkannya dengan senang hati.

    Mengurus hal seperti ini sangat menyita waktu. Yang ngirim tiba-tiba Banknya sendiri. Nasabah yang harus sibuk minta klarifikasi. Kartu kredit memang didesain memberikan banyak kemudahan dan fasilitas agar nasabah tergoda untuk memanfaatkannya. Buat teman-teman yang tiba-tiba datang CC tak diundang, pertimbangkan lagi apakah kamu membutuhkannya? dan jika memang tidak ingin menggunakannya silakan dikembalikan ke Banknya langsung saja. Sebaiknya jangan melalui telepon dan jangan disimpan walaupun tidak digunakan. Nanti jadi bom meledak tiba-tiba ada tagihan karena CC itu kan ada biaya-biaya lainnya juga walaupun tidak digunakan #CMIIW.

    Mungkin segitu aja sharing-nya. Semoga sharingnya bermanfaat dan kita selalu dalam lindungan Allah. Tetap waspada dan tetap hati-hati. Dunia ini penuh sandiwara.

No comments

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Followers