Perdebatan di luar sana mengenai perempuan harus bisa masak dan laki-laki yang bisa masak seringkali diragukan maskulinitasnya tidak akan ada habisnya. Menurut aku pribadi, memasak merupakan skill atau keterampilan dasar yang harus dikuasai seluruh manusia untuk bisa bertahan hidup tanpa memandang gender. Perempuan yang bisa masak menjadi nilai plus dan laki-laki yang bisa memasak pun tidak memalukan sama sekali. Cooking and cleaning is basic life skill not a gender role. Bayangkan jika kamu sedang berada dalam kondisi survival mode, tidak ada warung dan layanan pesan antar yang bisa membantu kamu, hanya ada bahan-bahan makanan mentah. Mau makan apa kalau tidak bisa memasak?

Photo by Dapur Melodi
 

    Bisa memasak bukan berarti tampilan, rasa atau hidangannya seperti buatan seorang Chef di Restauran atau di Hotel Bintang 5. Memasak menu yang simple dan sederhana seperti membuat telur mata sapi, sayur bening, nasi goreng, ayam goreng, dll. Kecuali kantong kamu ekstra tebal sehingga tidak masalah jika setiap hari makan di restoran, atau mampu menggaji ART (Asisten Rumah Tangga) untuk memasak. Aku bahkan suka heran kenapa orang-orang kalau pesan menu di Restauran suka pesan nasi goreng karena kalau di rumahku setiap nasi yang tidak habis itu dibuat menu nasi goreng. Hehe. Jadi, setiap ke restauran aku pasti memesan menu yang tidak biasa dimasak di rumah. 

    Tidak ada ruginya untuk belajar memasak dan membuat menu makanan kita sendiri. Berikut bebrepa manfaat yang bisa kita dapatkan jika bisa memasak.

1. Lebih Hemat

    Dengan memasak membuat pengeluaran kita menjadi lebih hemat. Bebas service charge dan pajak. Apalagi jika kita memasak sekaligus untuk beberapa orang. Porsi dari makanan pun bisa sesuka hati karena kan kita sendiri yang memasaknya.

    Jika setiap hari memesan makanan apalagi memakan makanan-makanan instan melalui ojek online bisa-bisa tidak hanya pencernaan yang protes karena menumpuknya zat yang tidak baik untuk tubuh, tapi dompet juga protes karena uang di dalamnya diambil terus-menerus. Hehe.

2. Lebih Sehat dan Higienis

    Dengan memasakan sendiri, kita bisa memastikan bahan-bahan apa yang digunakan sehingga makanannya lebih sehat. Tidak ada sambel bekas kemarin atau minyak goreng yang dipakai berkali-kali. Kita juga bisa memasak menu yang kita inginkan sesuai dengan selera lidah kita.

3. Siap Menghadapi Situasi Darurat

    Kita tidak pernah tahu akan menghadapi situasi darurat seperti apa. Ntah kita akan terkena musibah seperti menjadi korban bencana alam atau ketika kita ke suatu daerah ternyata jauh dari perkotaan. tidak ada layanan pesan antar makanan. Kita tidak mungkin kan terus menerus makan mie instan? yang ada akan menambah biaya untuk ke Rumah Sakit.

    Hidup ini pun tidak terduga. Jika seorang Ibu tidak capable untuk memasak lagi, seorang Ayah bisa mengambil peran itu. Begitupun sebaliknya.

4. Bisa Dijadikan Peluang Usaha yang Menguntungkan

    Memiliki skill memasak juga bisa membantu kita untuk membuka sebuah peluang usaha. Gak perlu ahli dalam semua masakan, cukup menjadi ahli dalam satu jenis masakan ditambah dengan kreatifitas, dan kita bisa membuka usaha sendiri dari keterampilan tersebut. Skill itu diasah tidak datang dengan sendirinya. Dalam prosesnya pasti akan ada trial dan error. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sebenarnya pedagang kaki lima banyak yang omzetnya bisa melebihi gaji karyawan berbulan-bulan. Hehe.

5. Bisa Memacu Kreativitas

    Kita bisa mencoba berbagai resep di berbagai media platform seperti youtube, tiktok atau instagram kemudian kita bisa modifikasi dan eksplorasi. Dengan memasak dan mengetes rasa, seseorang bisa menghasilkan menu-menu baru. Perempuan atau laki-laki yang pandai memasak dapat menyalurkan kreativitasnya untuk menghasilkan menu spesial yang akan dikenang sepanjang masa oleh keluarganya karena tidak ada menu seperti itu di tempat lain.

6. Belajar Time Management

    Saat memasak, kita harus tahu kapan waktu memasukkan bumbu dan berapa lama waktu untuk memasak sayur atau daging. Secara tidak langsung, hal itu akan membuat kita pandai mengatur dan memperkirakan waktu. Untuk perempuan sendiri yang bisa multitasking, terkadang sambil menunggu masakan matang, mereka bisa sambil membersihkan rumah atau sambil mengerjakan pekerjaan lainnya.

7. Merupakan Salah Satu Cara untuk Menunjukkan Cinta dan Kepedulian

    Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Sesuatu yang diasup sehari-hari untuk memberi kita energi. Pastinya kita semua punya makanan favorit. Ya kan? Makanan itu adalah bentuk cinta dan kepedulian. Bagi yang merantau, sewaktu pulang ke rumah, Ibu nggak akan segan-segan memasakkan menu favorit kita dengan sepenuh hati. Itu adalah ekspresi cinta. Kita akan bahagia dan lahap menyantap masakan Ibu kita. Kangen akan masakan Ibu terobati deh. Food is a giver and food doesn’t talk back. Food is love, love is food!

8. Menghargai Makanan

    Ketika kita memasak sendiri, kita tahu proses dari awalnya bahan mentah menjadi makanan. Apalagi kalau kita harus hidup mandiri. Mulai dari membeli bahan-bahan makanan menggunakan uang, mengolahnya, mengetes rasanya sampai siap disantap. Belajar memasak akan membuat kita lebih menghargai makanan. Saat kita sudah bisa menghargai makanan, kebiasaan membuang-buang makanan akan berkurang secara perlahan.

    Walaupun selesai memasak alat masak pasti banyak yang kotor. Kadang, meja makan pun jadi berantakan. Tetapi, menurut aku memasak adalah satu skill yang cukup worth it untuk dicoba dan dikuasai walaupun hanya dasar. Semoga bermanfaat :)

No comments

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Followers