Bismillah. Kali ini aku ingin sharing tentang proses pembuatan logo. Logo yang kalian sering lihat dimanapun itu tidak begitu saja digambar. Tetapi melalui beberapa proses sampai ke tahap final. Sebenarnya proses ini bukan hal yang baku. Setiap Designer memiliki cara sendiri-sendiri dalam merancang logo, tergantung pada kondisi, kebiasaan dan jam terbang. Tetapi biasanya melalui tahap-tahap berikut ini. 

Photo by Roman Pohorecki from Pexels

1. Design Brief 

        Di tahap ini, Desainer mendengarkan “curhat” dari Klien, yaitu mengumpulkan informasi apa saja mengenai perusahaan, produk atau jasa yang ingin divisualisasikan oleh Klien. Hal ini biasanya dilakukan dengan mewawancarai Klien. Bisa melalui chat, video call atau tatap muka jika diperlukan atau bisa juga dengan meminta file company profile atau product description jika ada.

        Hasil “Curhat” dan wawancara ini dijadikan pedoman dalam membuat logo supaya Desainer dapat merealisasikan visual yang diinginkan oleh Klien sesuai dengan timeline yang disepakati.

2. Research dan Brainstorming

        Tahap selanjutnya adalah mempelajari design brief hasil diskusi dengan Klien. Desainer juga perlu mempelajari kompetitor dari perusahaan, produk atau jasa di bidang yang sama.

        Desainer mencari referensi untuk inspirasi desain sesuai dengan kebutuhan Klien. Bila diperlukan, Desainer meminta referensi desain logo yang klien inginkan jika ada. Apakah diperlukan logogram atau cukup logotype saja. Hal ini untuk menghindari revisi mayor. 

3. Membuat Sketsa Logo

        Pada tahap ini, Desainer membuat sketsa logo berdasarkan design brief, riset dan dari hasil  brainstorming yang sudah dilakukan. Dari sketsa-sketsa “kasar” yang dibuat, dipilih beberapa alternatif untuk dikembangkan dan akan disempurnakan lagi secara digital. 

sketsa logo scaleup
 

4Membuat versi digital dari sketsa

        Setelah me-review beberapa sketsa logo yang dibuat secara manual pada tahap 3 sebelumnya, proses selanjutnya adalah membuatnya ke dalam versi digital dengan bantuan aplikasi desain. Aku pribadi menggunakan adobe illustrator dengan menggunakan pen tool.

versi digital logo scaleup  

 

5.  Review Logo Ke Klien

        Tahap selanjutnya adalah mengajukan beberapa alternatif desain logo yang telah dibuat kepada Klien, menjelaskan konsepnya secara singkat dan memberikannya kesempatan untuk memberikan feedback. Jika ada beberapa hal yang belum sesuai, maka dilakukan revisi agar sesuai dari arahan klien. 

6.  Membuat Brand Guideline atau GSM Logo

        GSM merupakan singkatan dari Graphic Standard Manual atau sebutan lainnya adalah Brand Guidelines merupakan ebook yang berisikan sebuah pedoman sebagai acuan untuk menstandarisasi identitas visual yang telah dibuat untuk menjaga konsistensi agar dapat ditampilkan sesuai dengan apa yang telah ditetapkan seperti kode warna, tipografi (jika menggunakan jenis font tertentu), elemen visual, dll.

        Aplikasi logo pada banner, website, social media design atau turunan lainnya merupakan satu kesatuan (unity) yang saling berkaitan dan berkesinambungan.

 aplikasi logo pada t-shirt

        By the way, menurut aku desain yang paling sulit dikerjakan adalah membuat logo karena logo merupakan identitas dari sebuah perusahaan, produk atau jasa. Gimana caranya merepresentasikan dan memvisualisasikan “jati diri” sehingga membedakannya dari kompetitor serupa di bidang yang sama.

        Jadi, sudah tahu kan gimana prosesnya yang Desainer kerjakan dari awal hingga akhir pembuatan logo dan kenapa sampai ada logo yang dibilang “gitu doang” tapi harganya milyaran. Hehe. Oh iya, tulisan ini sudah aku buat dalam bentuk microblog. Silakan kunjungi di instagram aku dengan link https://www.instagram.com/p/B_85HITJ1q0/ Semoga bermanfaat :)

No comments

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Popular Posts

Followers