Buat Para Freelancer, Hati-hati Scam di Fiverr dan Sosial Media!

    Hai. Assalamu'alaikum teman-teman. Kali ini aku ingin sharing tentang pengalaman aku menjadi Freelance Designer. Salah satu website yang aku gunakan untuk mencari Klien adalah dengan menawarkan jasaku melaui freelance platform, yaitu fiverr serta aku memposting karyaku di sosial media. Aku memilih fiverr karena popular dan global reach. Dibalik banyaknya peluang mendapatkan job di platform ini dan juga di sosial media, tetapi banyak juga scam.

Photo by Tara Winstead
 

    Fiverr menurutku cocok untuk pemula karena sistemnya berbasis gig, dimana Freelancer menawarkan jasa dengan harga mulai dari $5. Untuk pengguna baru hati-hati jadi sasaran empuk Scammer. Jadi, ketika masih awal menggunakan fiverr aku membuat gig yang menawarkan jasa pembuatan ilustrasi digital. Tak berapa lama dari aku mempostingnya, mungkin baru sekitar 5 menit aku mendapatkan inbox kalau ada yang tertarik menggunakan jasaku dan ingin order. Tetapi ketika dia ingin order, dia diminta untuk mengisi email seller alias emailku. Dia menunjukan screenshoot-nya. Aku merasa aneh ketika melihat screenshoot-nya. di situ terlihat form yang diminta untuk mengisi kartu kredit dan email saat ingin melakukan checkout. Kemudian aku searching terlebih dahulu, ternyata fiverr menggunakan sistem escrow, yaitu pembayaran ditahan oleh platform, baru diberikan ke Seller setelah pekerjaan selesai dan fiverr tidak meminta email Seller. Proses checkout seperti halnya kita menggunakan e-commerce shopee atau tokopedia, semua dijalankan di platform tanpa meminta data pribadi dari Seller-nya. Tentu saja, calon buyer ini tidak aku tanggapi. Tak berapa lama dari itu, muncul inbox dari beberapa Scammer lainnya yang modusnya mirip semua, yaitu mengirimkan screenshoot dan meminta alamat email.

    Pengalaman lainnya adalah scam melalui chat dari sosial media. Aku memposting karyaku di tiktok dan instagram. Aku memang membuat akun khusus untuk portofolio aku di kedua platform tersebut. Ketika aku upload video time-lapse gambarku di tiktok, tak berapa lama ada beberapa user yang chat aku. Ketika aku buka chat-nya, dia menanyakan apakah aku open comission? lalu aku jawab tentu saja aku open commision. Dia memintaku untuk menggambar anak perempuannya, dia attach gambar yang dibilangnya 'anak perempuannya'. Lalu dia menanyakan aku menggunakan platform pembayaran apa. Aku menyebutkan salah satu platform pembayaran online internasional. Tetapi, dia menawarkan untuk menggunakan platform lain yang aku tidak mempunyai akunnya. Dia bilang di platform pembayaran online yang aku tawarkan itu banyak scam. Dia meminta aku membuat akun platform yang dia sebutkan agar dia bisa membayar jasaku dan kita berdua sama-sama merasa aman. Platform pembayaran yang dia sebutkan memang ada. Aku mencoba bertanya pada teman-temanku yang freelance juga apakah pernah menerima pembayaran dari platform pembayaran tersebut, mereka bilang belum pernah. Aku penasaran dan aku coba membuat akunnya melalui situs resminya. Sebelum ke step berikutnya di layar disebutkan bahwa untuk di Indonesia, platform pembayaran online tersebut tidak menyediakan rekening penerima lokal. Jadi klien luar negeri tidak bisa transfer langsung ke “rekening IDR” kamu. Berbeda dengan platform pembayaran lainnya, yang bisa langsung terima USD/EUR lalu tarik ke bank Indonesia. platform ini melalui via akun global.

    Setelah itu, aku menginfokan padanya bahwa aku tidak bisa menggunakan platform pembayaran online yang dia minta karena alasan tersebut. Sambil menunggu calon buyer ini membalasa chat, Aku sharing pada temanku. Temanku memberi saran agar menggunakan platform freelance seperti fiverr agar bertransaksi lebih aman dan coba cek akun sosial medianya dia. Ketika aku cek profil sosial media calon buyer ini, postingannya memang agak aneh sih dan aku mulai merasa bahwa ini scam. Tetapi dia berbicara padaku seperti human, bukan bot dan menanggapi chatku dengan baik. Dia juga sudah memberikan foto yang dibilang "putrinya" tersebut kepadaku. Tapi kan bisa saja dia mengambil foto anak perempuan itu dari platform lain. Aku mulai bertanya-tanya. Kemudian aku buka inbox balasan dari calon buyer itu lagi. Dia hanya menjawab "okay". Lalu aku menawarkan agar dia order jasaku menggunakan fiverr saja. Tetapi kemudian dia tidak membalas chat aku lagi. 

    Aku menerima kurang lebih 10 chat setelah video kayarku yang diposting di tiktok. Kali ini calon buyer-nya memintaku untuk beralih chat ke whatsApp, telegram atau discord karena di tiktok tidak bisa attach image. Aku mulai overthinking. Lalu aku searching lagi, apakah perlu beralih ke platform chat lain. Setelah aku riset, ternyata itu ciri-ciri scam yang meminta untuk chat ke aplikasi chat lainnya. Jadi, aku membalas chat mereka dengan mengatakan bahwa mereka bisa menghubungiku melalui fiverr agar transaksi dan order lebih aman karena ada pihak ketiga. Setelah itu mereka tidak membalas chat aku lagi. hehehe.

    Ya begitulah pengalamanku menghadapi scam. Saranaku jika kalian newbie di freelance dan menggunakan platform freelancer atau sosial media untuk mendapatkan job, ketika mendapatkan calon klien jangan langsung percaya. Riset dan sering bertanya pada yang lebih senior dulu jika ada hal-hal yang membuat kalian ragu. Jangan pernah sekalipun memberikan data pribadi dan membuka lampiran dokumen sembarangan karena file bisa saja mengandung malware yang berbahaya dan transaksi dilakukan di platform yang aman saja. Menjadi Freelancer juga ada tantangannya. Hehe. Tolong share dong teman-teman di kolom komentar jika ada yang pernah mengalami scam supaya teman-teman yang lain juga hati-hati.

    Terimakasih telah meluangkan waktu membaca tulisan ini. Semoga sharing ini dapat bermanfaat dan kita terhindar dari scam. Sehat-sehat untuk kita semua. Aamiin :) 

Pengalaman Rawat Jalan Sakit Glaukoma Menggunakan BPJS

    Hai teman-teman semuanya. Kali ini aku ingin membagi pengalaman Ibuku rawat jalan menggunakan BPJS pasca operasi glaukoma dan katarak. Aku sangat bersyukur dengan adanya program BPJS ini karena benar-benar sangat membantu. Orang menengah ke bawah tidak takut lagi pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan. Seperti yang kita tahu, biaya berobat ke rumah sakit sangat mahal dan sulit dijangkau. Uang seberapa banyak pun cepat sekali habis untuk membiayai berobat apalagi dengan penyakit berat. Dengan program BPJS, bisa saling tolong menolong. Jadi, walaupun kita dalam keadaan sehat tetap dibayarkan ya iuran BPJS setiap bulannya. Saat kita sehat, kita bisa membantu orang lain yang sedang sakit, begitupun ketika nanti kita sakit, kita dibantu oleh orang lain. Aku bukan buzzer ya, aku hanya sharing sebagai warga negara Indonesia yang terbantu dengan adanya BPJS.

Photo by Anna Shvets
Photo by Anna Shvets: https://www.pexels.com/photo/unrecognizable-female-scientist-watching-through-microscope-3846005/

    Jika kalian pernah baca tulisanku sebelumnya, Ibuku didiagnosa glaukoma dan katarak sehingga harus menjalani operasi glaukoma dan katarak. Setelah aku searching, glaukoma adalah penyakit yang menyebabkan tekan bola mata meningkat dan tidak bisa disembuhkan, hanya bisa dikontrol agar tekanan bola mata menjadi normal, tidak melebihi batas normal. Glaukoma menyerang saraf mata dan bisa menyebabkan kebutaan jika tekanan bola mata tidak terkontrol. Cara agar tekanan bola mata dalam keadaan normal adalah dengan obat-obatan, jika tidak bisa diturunkan dengan obat-obatan, maka harus dilakukan operasi. Ibuku harus menjalani operasi trabekulektomi dimana operasi ini adalah prosedur pembedahan untuk glaukoma yang menciptakan saluran drainase baru di mata untuk mengurangi tekanan intraokular (TIO) dengan memungkinkan cairan berlebih mengalir keluar. Dokter membuat lubang di bagian putih mata (sklera) yang memungkinkan cairan mengalir ke area kecil atau bleb, di bawah permukaan mata, mengurangi tekanan dan mencegah kerusakan saraf optik lebih lanjut. Setelah dioperasi pun, Ibu masih harus terus kontrol ke rumah sakit dan terus diberikan obat tetes. Dari yang tadinya kontrol seminggu sekali, kemudian dua minggu sekali, lalu sebulan sekali dan sekarang dua bulan sekali. Alhamdullillah tekanan bola mata ibu normal dan penghlihatan masih tajam, tetapi memang untuk lapang padangnya sudah menyempit. Terimakasih ya Allah atas nikmat indera mata yang masih bisa untuk melihat. Semoga kami selalu menjadi hamba-Mu yang selalu bersyukur.

    Aku ingin share alur bagaimana ibuku bisa rawat jalan menggunakan BPJS. Aku sudah share pengalaman operasi glaukoma dan katarak gratis menggunakan BPJS, KLIK DI SINI.  Jadi, seminggu pasca operasi Ibuku diminta kontrol kembali ke Rumah Sakit. Di dokumen persetujuan operasi dari BPJS, Ibu mendapat 1 kali jatah kontrol dengan dokter spesialis yang menanganinya. H min 1 sebelum kontrol, kami mendapat pesan melalui WhatsApp untuk mengingatkan jadwal kontrol. Untuk pasien BPJS, baru bisa mendaftar satu jam dari waktu jadwal kontrol. Misalnya dijawalkan jam 10. Maka kita baru bisa mendaftar satu jam sebelumnya yaitu jam 9. Jika masih di bawah jam 9, tetap tidak bisa mendaftar. Untuk pasien pasca operasi yang ingin kontrol, tidak bisa mendaftar di mesin Anjungan Penfaftaran Mandiri (APM) yang ada di rumah sakit. Jadi, kami harus mendaftar secara manual di loket pendaftaran. Aku mengambil nomer antrian. Ada pilihan Regular dan lansia/disabilitas. Aku memilih lansia karena Ibuku sudah berusia lanjut. Untuk kategori lansia/disabilitas adalah antrian prioritas (yang didahulukan) daripada antiran regular. Proses antrian ini cukup lama. Kurang lebih bisa menunggu 15-30 menit. Setelah nomer antrian di panggil, Aku menyampaikan bahwa Ibuku tidak bisa mendaftar melalui mesin APM karena baru operasi seminggu yang lalu. Petugas membantu kami mendaftarkan secara manual. Selanjutnya kami diberikan kertas pendaftaran dan diminta ke lantai 2 dimana klinik mata berada.

    Setelah naik ke lantai 2, kami menaruh kertas pendaftaran. Kami menunggu kembali sekitar 30 menit, lalu ibuku diperiksa tensinya dan ditanyakan keluhannya apa. Setelah itu, kami menunggu kembali sekitar 20 menit dan kemudian masuk ke ruangan lagi untuk diperiksa tekanan bola mata dan pemeriksaan visus. Setelah itu kami menunggu untuk dipanggil kembali sekitar 30 menit untuk masuk ke ruangan dokter. Lamanya pemanggilan ini berbeda-beda tergantung pemeriksaan pasien sebelumnnya lama atau tidak. Tidak ada perbedaan antara menggunakan BPJS dan membayar pribadi di rumah sakit ini. Setelah diperiksa dokter, Ibuku diminta kontrol lagi seminggu kemudian dan harus ada obat yang ditebus di farmasi lantai 1. 

    Setelah itu, aku dan Ibu menuju ke farmasi. Untuk menebus obat, kita harus mengetikan nama dan tanggal lahir di sebuah layar serta mengisi opsi obatnya mau ditunggu atau ditinggal. Jika ditinggal, diberikan waktu seminggu untuk mengambil obat terhitung dari waktu berobat. Kertas print antrian obat pun keluar. Aku dan Ibu memutuskan untuk menunggu obatnya karena biar sekalian. Jika sedang terburu-buru, ada jasa pengantar obat. Jadi kita tidak perlu mengantri, obat akan dikirimkan ke alamat rumah kita. Maksimal jarak antara alamat rumah dan rumah sakit maksimal 10 km jika ingin diantar hari itu juga. Tetapi jika lebih dari 10 km, akan lebih dari 1 hari tiba di rumah. Urutan antrian obat tidak dipanggil secara berurutan. Jam 11 siang Ibu mendapat antrian obat nomer 077. Estimasi nomer antrian dipanggil kurang lebih 3 jam. Ada layar berukuran besar di depan farmasinya sehingga kita bisa memantau status antiran obat kita. 

    Sementara sambil menunggu antrian obat, aku dan ibu pergi ke loket BPJS untuk membuat perjanjian kontrol berikutnya. sebelum hari H bertemu dengan dokter, kita harus membuat perjanjian terlebih dahulu kurang lebih seminggu sebelumnnya. Perjanjian ini bisa dilakukan melalui aplikasi mobile JKN atau secara manual. Ibu tidak bisa melakukan perjanjian melalui aplikasi mobile JKN, karena jadwal praktek dokter di aplikasi mobile JKN berbeda dengan jadwal prakteknya di rumah sakit yang kami kunjungi, makanya kami melakukannya secara manual. Setelah kami mengambil nomer antrian, kami menunggu untuk dipanggil. Di antrian loket BPJS ini ramai sekali. bisa ratusan nomer antrian. Kami bisa menunggu hingga kurang lebih 3 jam. Setelah nomer antrian Ibu dipanggil, aku mengatakan bahwa kata dokter ibu harus kontrol lagi minggu depan sambil memberikan kertas kontrolnya, petugas BPJS kemudian menjadwalkan di layar komputernya. Jadwal perjanjian akan dikirimkan melaui whatsapp. Di whatsapp tersebut terdapat hari, tanggal, jam, nama pasien, nomer rekam medis pasien, dokter yang menangani dan prosedur registrasi pasien ketika kontrol. H min 1 kontrol, kita akan diingatkan lagi melalui whatsapp jadwal kontrol dan kita tinggal mengkonfirmasi bisa datang atau tidak. Jika bisa, kita tinggal datang pada hari H kontrol dan mendaftar pada mesin Anjungan Penfaftaran Mandiri (APM). Ada petugas yang membantu untuk mendaftarkan di mesin APM. Untuk case ibuku ini berobat ke RS karena rujukan dari faskes 1 dan 2 ya karena glaukoma tidak bisa ditangani di faskes 1 dan 2, jadi pastikan saat membuat perjanjian surat rujukan aktif sampai kontrol berikutnya.

    Setelah selesai membuat perjanjian untuk bertemu dokter minggu depan, aku dan ibu kembali ke farmasi dan mengecek apakah nomer antrian kami sudah dipanggil. Di rumah sakit tempat ibuku berobat, terdapat QR Code untuk tracking status obat untuk mempermudah pengecekan. Ketika aku cek, status antrian obat ibuku masih diproses. Jadi, kami harus menunggu lagi. Memang alur proses berobat menggunakan BPJS ini harus sabar. Setelah nomer antrian ibuku dipanggil, aku menuju loket dan petugas mengedukasi aku tentang penggunakaan obat. Akhirnya selesai juga untuk kontrol hari ini. Jika sudah mengantar Ibu kontrol bisa dari pagi sampai sore.

    Dari periksa dengan dokter sampai obat kami tidak dikenakan biaya sepeser pun. Alhamdulillah, semuanya dicover BPJS. Tetapi, tidak semua jenis obat dicover BPJS ya. Setidaknya, BPJS membantu sehingga tidak keluar biaya full. Ibuku membayar BPJS mandiri setiap bulannya. Untuk surat rujukan BPJS akan expired setiap 3 bulan, jika dokter masih menjadwalkan untuk kontrol, jangan lupa untuk memperpanjang surat rujukan dan membayar iuran BPJS setiap bulannya agar tidak terkendala saat ingin membuat perjanjian dengan dokter. 

    Terimakasih telah meluangkan waktu membaca tulisan ini. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Sehat-sehat untuk kita semua. Aamiin :) 

Search This Blog

Powered by Blogger.

Labels

Pages

Followers